LABUHANBATU | DETAKKita.com — Suara keras datang dari Gerakan Revolusi Aktivis Mahasiswa (GERAM) Labuhanbatu Raya, yang mengecam tindakan oknum mahasiswa diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa Emplasmen, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu. Dugaan pemerasan tersebut mencuat setelah pembatalan aksi damai yang rencananya digelar pada Minggu (2/11/2025) di Rantauprapat.
Ketua GERAM, Jepril Harefa, menegaskan bahwa aksi damai merupakan hak konstitusional yang dilindungi undang-undang dan tidak bisa diintervensi oleh siapa pun.
“Aksi damai adalah hak rakyat yang dijamin oleh UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Tidak ada pihak mana pun yang boleh menghalangi atau menyalahgunakan kegiatan tersebut,” tegas Jepril dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).
Namun, Jepril menyayangkan adanya dugaan tindakan oknum mahasiswa yang justru mencederai semangat perjuangan itu dengan melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa Emplasmen. Dugaan tersebut sebelumnya diberitakan oleh media daring Gaperta.online dengan judul “Aliansi Mahasiswa Bodong? Oknum Peras Kepala Desa di Labuhanbatu, Warga Geram!”
GERAM Desak Penegak Hukum Bertindak
Menanggapi situasi tersebut, Jepril mendesak Polres Labuhanbatu dan Kejaksaan Negeri Labuhanbatu untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan menyeluruh. Ia menilai, selain mengusut dugaan pemerasan, aparat penegak hukum juga perlu menelusuri penggunaan dana desa di Desa Emplasmen.
“Kami meminta aparat penegak hukum, baik Polres maupun Kejari Labuhanbatu, segera memanggil dan memeriksa penggunaan Dana Desa di Emplasmen. Masyarakat berhak tahu, ke mana uang rakyat itu digunakan,” ujar Jepril dengan nada tegas.
Ia juga mengingatkan Kepala Desa agar lebih transparan dalam pengelolaan Dana Desa, sebagaimana diamanatkan oleh UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP).
“Jika tidak ada keterbukaan publik, wajar jika masyarakat menduga kuat adanya penyimpangan penggunaan Dana Desa,” sambungnya.
GERAM Akan Kawal Kasus Hingga Tuntas
Jepril menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. GERAM Labuhanbatu Raya berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan memastikan keadilan ditegakkan bagi masyarakat.
“Kami akan terus memantau proses hukum ini. Jangan ada yang bermain-main dengan nama rakyat atau memperjualbelikan isu aksi damai demi kepentingan pribadi,” tutup Jepril Harefa.
Langkah tegas GERAM ini menjadi peringatan keras bagi siapapun yang mencoba menodai gerakan mahasiswa dan perjuangan rakyat dengan tindakan yang mencederai integritas serta hukum.






