CERENTI | DETAKKita.com — Pagi yang sejuk di Tepian Sikakak Cerenti, deru air Sungai Batang Kuantan seakan menjadi saksi sebuah gerakan besar. Tidak hanya sekadar membersihkan sampah, tetapi juga menjaga urat nadi kehidupan masyarakat Kuantan Singingi. Sungai yang selama berabad-abad menjadi sumber rezeki, budaya, hingga tempat lahirnya tradisi pacu jalur, kini kembali menjadi pusat perhatian.
Hari ini, Kamis (4/9/2025), Bupati Kuansing, H. Suhardiman Amby, tampil bukan sekadar sebagai pemimpin birokrasi, tetapi sebagai panglima yang memimpin langsung “perang” melawan pencemaran sungai. Didampingi Kapolres Kuansing, AKBP Raden Ricky Pratidiningrat, Suhardiman mengomandoi jajaran BPBD, Satpol PP-PKP, serta masyarakat untuk terjun dalam aksi nyata: menjaga kebersihkan Sungai Batang Kuantan dari Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
“Sungai Batang Kuantan adalah identitas kita, kebanggaan kita. Jangan biarkan tercemar. Hari ini kita buktikan, pemerintah dan masyarakat bisa bersatu untuk menjaga lingkungan. Saya sendiri akan memimpin langsung operasi kebersihan lingkungan Sungai Batang Kuantan ini dari PETI yang merusak sungai dan alam,” tegas Suhardiman dengan penuh semangat.
Instruksi itu langsung ditindaklanjuti. Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kuansing, H. Yulizar M, memastikan seluruh logistik, peralatan, dan personel siap tempur.
“Sesuai arahan Bupati, BPBD Kuansing menyiapkan perlengkapan dan logistik. Ini bukan hanya kegiatan seremonial, tetapi bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan. Sejak pukul 09.00 WIB, kami sudah berkumpul di Tepian Sikakak Cerenti, bersama masyarakat,” ujar Yulizar, yang turut didampingi Plt. Kabid Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kuansing, Syafri Yulis, serta Kasubbid Kedaruratan, Failen Yulbas.
Dukungan penuh juga datang dari Satpol PP-PKP Kuansing. Plt. Kasat Pol. PP-PKP, Riokasyterwandra, menegaskan pasukannya tak hanya menjaga keamanan jalannya kegiatan, tetapi juga ikut turun langsung dalam menjaga, membersihkan bantaran sungai dan Penegakkan Perda dari aktivitas PETI yang merusak lingkungan dan alam Kuansing.
“Satpol PP-PKP Kuansing hadir dengan kekuatan penuh. Kami tidak hanya menjaga ketertiban, tapi juga terjun bersama masyarakat. Ini bukan sekadar tugas, melainkan tanggung jawab moral kita semua,” tegas Riokasyterwandra, didampingi Kabid Tibumtramas, Pariyansyah, dan Kabid Gakda, Sonny Andri.
Suasana di lapangan penuh semangat gotong royong. Seragam dinas melebur dengan kaus dan celana lapangan warga, tak ada sekat antara pejabat dan rakyat. Semua menyingsingkan lengan baju, demi mendukung kebersihan lingkungan, alam dan bantaran sungai agar tetap terjaga dari aktivitas PETI yang dapat merusak tatanan serta makhluk hidup lainnya.
Bagi masyarakat Kuansing, aksi ini bukan hanya pembersihan fisik. Lebih dari itu, ia adalah simbol persatuan. Pemerintah, aparat, dan masyarakat bahu-membahu menjaga Sungai Batang Kuantan agar tetap jernih, bersih, dan layak diwariskan kepada generasi mendatang.
Kampanye lingkungan ini diharapkan tidak berhenti pada satu momen, melainkan menjadi gerakan kolektif yang berkesinambungan. Karena Sungai Batang Kuantan adalah denyut kehidupan, saksi sejarah, dan jiwa bagi masyarakat Kuantan Singingi.
