DETAKKita.com — Momen yang sangat mengharukan ditengah kekurangan seorang warga nelayan disabilitas yang rela mendayung sampannya mendekati sebuah kapal demi mendapatkan mie instan untuk bekalnya berbuka puasa di tengah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Dimana momen haru itu di posting oleh sebuah akun tiktok @andriandriansyah118 pada Sabtu (22/03/2025), meski baru seharu tayang sudah dikirim ulang sebanyak 236 kali, 2.162 kali disukai, dengan 211 komentar netizen yang turut peduli.
“Momen sedih seorang nelayan disabilitas rela dayung dekati kapal besar demi minta mie untuk berbuka puasa,” demikian tulis akun tiktok @andriandriansyah118.

Terdengar dari percakapan video yang ditayangkan tersebut, dimana seorang nelayan mengatakan bahwa dirinya sedang puasa, dan minta mie instan untuk bekalnya berbuka puasa.
Awalnya, rekan awak kapal yang merekam kejadian itu telah memberikan uang sebesar Rp 10 ribu, namun nelayan itu juga minta mie instan. Sang perekam video momen haru itu tak tinggal diam, ia langsung mengambilkan mie instan yang ada di kapal mereka tersebut, lalu memberikan kepada nelayan disabilitas itu.
Terlihat jelas di tengah haru di perairan yang hingga kini belum diketahui dimana video tersebut diambil, awak kapal dan nelayan disabilitas itu menangis haru. Dimana itu menandakan manusia punya hati dan rasa iba, serta berbagi dengan ikhlas terhadap sesama.

Betapa tidak, kesedihan itu pun ikut dirasakan oleh para netizen yang melihat tayangan tersebut. Diantaranya, “setelah liat ini, jadi inget ternyata aku kurang bersyukur dalam menikmati hidup nyatanya hanya sekedar bangun tidur bisa membuka mata dalam keadaan sehat kembali itu sudah nikmat yang masyaallah,” tulis akun tiktok @mymachiattou.
Sementara itu, komentar lainnya yang ditulis akun tiktok @titinssaragih. “keberuntungan akan menghampirimu pak,” tulisnya sebagai bentuk wujud iba terhadap sesama, yang diaminkan oleh sejumlah akun tiktok lainnya di kolom balasan komentar.
Dengan demikian diharapkan kepada Pemerintah untuk lebih peduli dengan masyarakat yang kurang mampu dimanapun berada, jangan hanya terlena dengan pencitraan belaka. Akan tetapi, juga membentuk badan pengawasan terhadap masyarakat kurang mampu, sehingga bantuan yang disediakan pemerintah disalurkan tepat sasaran.