Scroll untuk baca artikel

Solahudin Bantah Adanya Penggelapan Dana Pengadaan Sapi

×

Solahudin Bantah Adanya Penggelapan Dana Pengadaan Sapi

Sebarkan artikel ini

TELUK KUANTAN | DETAKKita.com Terkait adanya pemberitaan dibeberapa media tentang penyalahgunaan atau penggelapan dana hibah ternak sapi yang dianggarkan melalui Dana Desa Seberang Taluk Hilir beberapa waktu lalu, kini Solahudin SE selaku Kepala Desa (Kades) membantah dan tudingan tersebut.

Pasalnya, hal itu dikatakan Solahudin tidaklah benar, karena yang terjadi sesuai berita acara yang ada anggaran untuk pembelian hewan ternak sapi itu sudah direalisasikan dan didistribusikan kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Kades Seberang Taluk Hilir, Solahudin kepada DETAKKita.com guna meluruskan pemberitaan yang menurutnya tidak sesuai dengan faktanya, Ahad (17/04/2023) di Teluk Kuantan.

Menurut orang nomor satu dijajaran Pemerintahan Desa (Pemdes) Seberang Taluk Hilir itu, pemberitaan yang dinilainya tidak sesuai fakta itu berawal dari konfirmasi yang dilakukan kepada dirinya, namun dikarenakan kesibukannya, ia mengarahkan kepada Sekretaris Desa (Sekdes) nya untuk memberikan keterangan terkait anggaran pengadaan sapi tersebut.

“Awalnya mau konfirmasi ke saya, karena saya ada kegiatan lain, saya arahkan ke Sekdes untuk memberikan keterangan, seperti apa yang terjadi dan bagaimana pengadaan sapi tersebut,” ujarnya.

Akan tetapi, sambung Solahudin, saat berita itu terbit dirinya merasa kaget dengan narasi yang disampaikan atau dipublikasikan. Sebab, kata pria yang akrab disapa Solah itu, menurut keterangan Sekdes apa yang telah disampaikannya tidaklah seperti yang diberitakan tersebut.

“Keseluruhan anggarannya sudah dibelanjakan untuk pembelian pengadaan sapi, lalu sapi sapi yang telah dibeli sudah diserahkan kepada masyarakat yang penerima. Setelah sapi tersebut diserah terimakan dari Pemerintahan Desa kepada masyarakat, tentu tanggungjawabnya ada pada masyarakat yang merupakan si penerima bantuan hibah. Jika ada diantara sapinya dijual oleh masyarakat yang penerima setelah diserahkan, itu tentu tidak ada kaitannya lagi dengan kami pihak pemerintahan, yang salah adalah yang penerima,” urai Solah.

“Akan tetapi didalam pemberitaan yang ada, malah disampaikan kami pihak pemerintahanlah yang melakukan penggelapan dana pengadaan sapi tersebut, sehingga membuat suasana menjadi tidak kondusif. Ini sangat kami sayangkan, karena isi berita tidak sesuai dengan keterangan yang kami sampaikan,” jelas Solahudin, yang juga merupakan Ketua Forkades Kuansing itu.

Untuk itu, dirinya berharap agar semua ini diluruskan, dan sesuai fakta dan bukti yang masih lengkap sesuai dokumen penggunaan dana desa tersebut, sehingga tidak menimbulkan fitnah.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *