TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Angin sore yang menyapu lembut Stadion Utama Sport Center (SUSC) Kuantan Singingi (Kuansing) seolah membawa pesan baru: panggung bagi masa depan sepakbola Kuansing resmi dibuka. Jumat (21/11/2025), tepat pukul 14.00 WIB, stadion yang biasanya lengang berubah menjadi ruang penuh denyut semangat. Dari tribun hingga pinggir lapangan, ratusan wajah muda memandang ke depan dengan satu harapan yang sama—mereka ingin dilihat, dinilai, dan kelak diakui sebagai generasi juara.
Di tengah sorot kamera dan riuh tepuk tangan, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Suhardiman Amby, berdiri di depan barisan peserta dengan ekspresi percaya diri. Ketika tangannya terangkat menandai dibukanya Kejurda Sepakbola Kuansing U-18, seisi stadion sontak bergemuruh. Di sampingnya, tampak Ketua Umum KONI Kuansing Andi Ahenk Cahyadi, Ketua Askab PSSI Hengki Prima Hidayat, para Asisten dan Staf Ahli Bupati, serta jajaran Kepala OPD yang ikut memberikan dukungan nyata.
Deretan tokoh penting lainnya pun tak ketinggalan hadir: Ketua KORMI Kuansing Gusmir Indra, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kuansing Dasver Librian Vea, Camat Kuantan Tengah Eka Putra, hingga para tokoh masyarakat. Semua menyatu dalam satu energi: optimisme terhadap masa depan olahraga Kuansing.
“Ini Panggung Masa Depan Anak-Anak Kita”
Sore ini, suara Bupati Suhardiman Amby menggema melalui pengeras suara stadion. Tegas namun penuh tekad, ia menyampaikan pesan yang terasa seperti suntikan keberanian bagi para pemain muda.
“Ini bukan sekadar turnamen, ini panggung masa depan bagi anak-anak Kuansing. Kita ingin melahirkan generasi juara, bukan hanya di lapangan, tapi juga dalam mental dan karakter,” ujar Suhardiman, disambut tepuk tangan yang panjang.
Bupati Suhardiman Amby menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak ingin hanya menjadi penonton perkembangan bakat muda. Ia berkomitmen memastikan pembinaan berjalan sistematis dan konsisten.
“Kuansing punya potensi besar. Dengan pembinaan yang benar, anak-anak kita bisa berprestasi hingga tingkat nasional,” tambahnya, menutup sambutan dengan nada penuh keyakinan.
KONI Kuansing: Menilai, Mengukur, dan Melahirkan Bakat Terbaik
Tak kalah menggebu, Ketua Umum (Ketum) KONI Kuansing Andi Ahenk Cahyadi menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya Kejurda U-18 bagi lanskap olahraga daerah. Baginya, turnamen ini bukan sekadar agenda, melainkan alat ukur.
“Kejurda ini adalah barometer prestasi kita. Dari sini kita melihat seberapa jauh pembinaan berjalan, dan siapa saja talenta yang siap kita dorong ke level lebih tinggi,” jelas Ahenk.
Ia menggarisbawahi bahwa kesuksesan penyelenggaraan kompetisi berasal dari kerja kolektif banyak pihak.
“Kolaborasi kuat antara pemerintah, KONI, Askab PSSI, dan seluruh komunitas sepakbola membuat event ini bisa berjalan semeriah ini,” tegasnya.
Lapangan SUSC, Tempat Mimpi Anak-Anak Kuansing Diuji
Sebagai penonton memasuki tribun, mereka disambut sorakan yang nyaris tak berhenti. Orang tua, pelatih, hingga suporter kecamatan membawa energi masing-masing—dari spanduk, teriakan motivasi, sampai dukungan penuh harapan.
Para pemain muda, dengan seragam yang masih tercium aroma kain baru, tampak mencuri pandang ke tribun seolah mencari figur yang mereka hormati atau seseorang yang mereka ingin banggakan. Bagi mereka, Kejurda ini bukan sekadar pertandingan—ini pembuktian, ini pintu pembuka peluang, ini mimpi yang mulai mereka bangun dari nol.
Turnamen ini juga menjadi bagian penting dari strategi regenerasi atlet Kuantan Singingi. Lewat kompetisi yang terukur, bakat-bakat muda diharapkan muncul ke permukaan untuk kemudian dibina secara berjenjang.
Membangun Masa Depan Sepakbola Kuansing
Dengan dukungan pemerintah, kolaborasi lintas organisasi olahraga, serta antusiasme masyarakat, Kejurda Sepakbola U-18 tahun ini menjelma menjadi simbol tanggung jawab bersama: menjaga asa generasi muda agar terus menyala. Bukan hanya tentang siapa yang akan mengangkat trofi pada hari final, tetapi tentang siapa yang akan membawa nama Kuansing ke panggung yang lebih tinggi kelak.






