Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan SingingiProvinsi RiauSportifitas

Jalur Ki Demang, Wujud Kekompakan Singingi Hilir di Pacu Jalur HUT Kuansing ke-26

×

Jalur Ki Demang, Wujud Kekompakan Singingi Hilir di Pacu Jalur HUT Kuansing ke-26

Sebarkan artikel ini
Jalur Ki Demang, Wujud Kekompakan Singingi Hilir di Pacu Jalur HUT Kuansing ke-26

TELUK KUANTAN | DETAKKita.com Suara riuh sorak-sorai penonton kembali membahana di tepian Sungai Kuantan. Dentuman bedil tanda keberangkatan jalur memecah suasana, diiringi alunan tiupan peluit yang mengiringi setiap kayuhan. Di tengah gegap gempita tradisi pacu jalur HUT Kuansing ke-26 tahun ini, Kecamatan Singingi Hilir tampil dengan kebanggaan tersendiri: menghadirkan jalur bernama Ki Demang sebagai utusan resmi.

Camat Singingi Hilir, Ns. H. Andhi Syamsul, menyebut kehadiran jalur ini bukan hanya soal lomba semata, melainkan simbol persatuan masyarakat yang bernaung di bawah Pemerintah Daerah (Pemda) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.

“Jalur Ki Demang adalah wujud kekompakan kami di Singingi Hilir. Semua bergerak satu komando di bawah kepemimpinan Bupati H. Suhardiman Amby dan Wakil Bupati H. Muklisin. Ini bukti bahwa pacu jalur bukan hanya tentang olahraga, tapi juga kebersamaan,” ujarnya dengan penuh semangat di Teluk Kuantan, Kamis (2/10/2025).

Keberangkatan Ki Demang sendiri mendapat sambutan hangat masyarakat setempat. Dukungan warga terlihat sejak tahap persiapan, mulai dari perencanaan, pelatihan anak pacu, hingga menyiapkan perlengkapan tradisi yang menjadi ciri khas pacu jalur.

Ketua Umum Panitia, Andi Ahenk Cahyadi, mengakui bahwa keterlibatan jalur dari setiap kecamatan, termasuk Ki Demang dari Singingi Hilir, menambah semarak perhelatan dalam rangka HUT Kuansing tahun ini.

“Kami bangga melihat partisipasi jalur Ki Demang. Ini menunjukkan bahwa semangat pacu jalur terus hidup di tengah masyarakat. Kehadiran jalur-jalur perwakilan kecamatan menjadi warna tersendiri bagi HUT Kuansing kali ini,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Kuansing, H. Suhardiman Amby, menegaskan bahwa perhelatan akbar ini tidak terlepas dari dukungan seluruh lapisan masyarakat. Hadiah yang disediakan pun murni hasil swadaya dan sponsorship tanpa beban APBD.

“Total hadiah tahun ini sebesar Rp 360 juta. Semua bersumber dari swadaya masyarakat dan sponsor yang sifatnya tidak mengikat. InsyaAllah akan dibayarkan secara tunai bagi para pemenang. Ini bukti bahwa pacu jalur adalah tradisi yang dijaga dan didukung bersama-sama,” tegasnya.

Bagi masyarakat Kuansing, pacu jalur lebih dari sekadar lomba mendayung. Ia adalah simbol marwah, kebanggaan, dan kebersamaan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Jalur Ki Demang dari Singingi Hilir pun kini menjadi bagian dari kisah besar itu—kisah tentang semangat kolektif yang terus berdenyut di tepi Sungai Kuantan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *