BENAI | DETAKKita.com — Pagi itu, udara Benai terasa sedikit berbeda. Aroma debu jalan rusak yang biasa mengepul ketika truk-truk besar milik perusahaan melintas mulai memudar. Di sepanjang ruas Desa Talontam, masyarakat terlihat lebih tenang, beberapa bahkan duduk di teras rumah sambil memperhatikan alat ukur dan pekerja teknis yang mulai sibuk di bahu jalan. Setelah berminggu-minggu memanas, akhirnya ada tanda-tanda perubahan: perbaikan jalan benar-benar dimulai.
Akses jalan yang sempat dipasang portal oleh warga karena tak tahan lagi dengan kerusakan parahnya, kini mulai ditangani perusahaan. Semua ini tak lepas dari ketegasan Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Suhardiman Amby, yang dalam beberapa minggu terakhir sebelum portal akhirnya kembali di buka, menekan keras perusahaan pengguna jalan—termasuk PT RAPP—untuk melaksanakan kewajiban perbaikan sesuai perjanjian.
Tekanan yang Berbuah Gerakan Nyata
Pantauan DETAKKita.com memperlihatkan tim teknis perusahaan telah turun ke lapangan. Mereka melakukan pengukuran, mencatat titik kritis, hingga menandai jalur yang akan ditangani dalam waktu dekat.
Perbaikan ini akan dilakukan dua tahap:
1. Tambal sulam untuk kondisi darurat, agar jalan dapat kembali digunakan dengan aman.
2. Perbaikan jangka panjang, yang akan dikerjakan menyeluruh sesuai komitmen tertulis dengan Pemkab Kuansing.
Kepala Dinas PUPR Kuansing, Ade Fahrer Arif di Teluk Kuantan, Sabtu (15/11/2025), menegaskan bahwa langkah-langkah ini merupakan respon langsung atas ultimatum Bupati Suhardiman Amby.
“Pak Bupati H. Suhardiman Amby sudah tegas. Jika jalan ini tidak diperbaiki, maka akses tidak boleh mereka gunakan. Itu jelas tertuang dalam perjanjian. Sekarang perusahaan sudah mulai bergerak, melakukan pengukuran dan bersiap memperbaiki ruas yang rusak,” ujar Ade memastikan.
Ketika Warga Akhirnya Melihat Harapan
Firdaus, warga Desa Talontam, menjadi salah satu saksi hidup bagaimana jalan itu berubah dari sekadar deretan lubang dan debu menjadi harapan baru bagi masyarakat.
“Alhamdulillah sekarang sudah ada tindakan nyata,” katanya sambil menunjuk ke arah jalan yang sudah dilakukan pengukuran, Minggu (16/11/2025). “Dulu jalan ini sampai dipasang portal karena kami sudah tidak tahan. Mobil perusahaan besar lewat setiap hari, tapi tak ada perbaikan. Setelah Pak Bupati Suhardiman Amby turun tangan, barulah mereka bergerak.”
Raut wajah Firdaus terlihat lebih tenang hari ini. Namun ia masih menyimpan harapan besar.
“Kami berharap ini bukan sekadar tambal sulam. Untuk jangka panjang harus lebih baik. Jalan ini bukan hanya untuk perusahaan, tapi untuk masyarakat Benai dan Kuansing. Kami sangat mendukung ketegasan Pak Bupati Suhardiman Amby.”
Ketegangan Mulai Mencair
Seiring dimulainya perbaikan, suasana di Benai perlahan pulih. Portal yang sempat menghalangi akses kini dibuka kembali, lalu lintas masyarakat mulai normal, dan tensi antara warga serta perusahaan berangsur mereda.
Namun Pemerintah Kabupaten Kuansing memastikan bahwa pengawasan tidak akan longgar. Perbaikan harus berjalan sesuai komitmen, tidak boleh mandek, dan harus memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
DETAKKita.com akan terus berada di lapangan, memantau perkembangan perbaikan akses vital ini demi kenyamanan warga Benai dan kelancaran aktivitas ekonomi daerah.






