MEDAN | DETAKKita.com — Di tengah upaya nasional menuju transisi energi hijau, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Sumatera Utara menyuarakan dukungan tegas terhadap langkah pemerintah dan Pertamina yang mulai mengimplementasikan BBM berbasis etanol. Bagi KAMMI, kebijakan ini bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan lompatan paradigma menuju kemandirian energi dan kesadaran ekologis bangsa.
Ketua PW KAMMI Sumut, Irham Sadani Rambe, menilai kebijakan energi berbasis etanol merupakan tonggak penting dalam upaya mewujudkan masa depan energi bersih yang mandiri.
“Kebijakan berbasis etanol menunjukkan komitmen nyata bangsa ini untuk mandiri secara energi dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Ini bukan sekadar persoalan teknis, tapi juga gerakan menuju gaya hidup masyarakat yang lebih hijau,” tegas Irham Sadani Rambe di Medan, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, generasi muda hari ini tidak bisa lagi memandang energi hanya sebagai urusan infrastruktur. “Transisi energi adalah bagian dari perubahan kesadaran kolektif. Ini soal masa depan bumi dan martabat bangsa,” tambahnya.
Tak hanya pada sektor energi, KAMMI Sumut juga mengapresiasi pembenahan layanan publik di sejumlah SPBU di Sumatera Utara. Sejumlah SPBU kini menghadirkan fasilitas air minum gratis serta tempat pembuangan sampah kendaraan, yang dinilai sebagai langkah kecil namun berdampak besar dalam membangun budaya pelayanan yang humanis dan berwawasan lingkungan.
“SPBU yang menyediakan air minum dan tempat sampah bukan hal sepele. Ini bentuk edukasi sosial — bahwa tempat isi BBM juga bisa jadi tempat isi kesadaran,” ujar Irham.
Ia menilai, langkah ini harus menjadi inspirasi nasional bagi seluruh pengelola SPBU di Indonesia untuk tidak hanya fokus pada kecepatan dan kebersihan layanan, tetapi juga pada nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
PW KAMMI Sumut juga mendorong sinergi antara pemerintah daerah, Pertamina, dan komunitas pemuda agar implementasi energi hijau berbasis etanol berjalan efektif dan berkelanjutan di lapangan.
“Energi hijau bukan semata isu teknis, melainkan gerakan moral. Kami di KAMMI akan terus berdiri di garis depan untuk mengawal arah perubahan ini,” tutup Irham.
KAMMI menegaskan, transformasi energi dan inovasi pelayanan publik harus berjalan seiring: satu menggerakkan mesin pembangunan, satu lagi menghidupkan kesadaran. Sebab, bangsa besar bukan hanya yang mandiri secara energi — tetapi juga yang beradab dalam menjaga bumi dan sesama.
