SUNGAI SIRIH | DETAKKita.com — Siang itu, Sabtu (20/9/2025) di hamparan lahan jagung pipil seluas 2 hektare milik BUMDes Sejahtera Desa Sungai Sirih, Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) H. Suhardiman Amby berdiri memberi arahan. Panen yang semestinya bisa mencapai 10 ton, ternyata jauh dari prediksi. Namun, dari hasil itu, orang nomor satu di “Kota Pacu Jalur” ini hanya meminta 2 ton saja. Bukan untuk dimakan, bukan pula untuk dijual, melainkan dijadikan bibit.
“Dari lahan 2 hektare ini, saya minta hanya 2 ton. Itu kita jadikan bibit agar bisa dikembangkan lagi ke depan,” ujar Suhardiman, tegas namun penuh harapan.
Apa yang tampak sederhana itu sejatinya adalah strategi besar. Suhardiman ingin jagung pipil tidak hanya berhenti di ladang BUMDes, tetapi tumbuh di setiap halaman rumah warga. Menurutnya, jika masyarakat bergerak serentak, Kuansing bisa lebih cepat menuju kemandirian pangan.
“Ke depan, jangan hanya BUMDes yang menanam jagung pipil. Warga juga harus menanam di halaman rumahnya. Dari situ kita mulai mewujudkan ketahanan pangan berbasis rumah tangga,” tambahnya.
Langkah ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan swasembada pangan sebagai prioritas. Bagi Suhardiman, Kuansing tidak boleh sekadar menjadi penonton, tetapi harus ikut jadi motor penggerak.
“Ini bagian dari mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo tentang ketahanan pangan. Kuansing harus bisa mandiri, minimal dengan komoditas jagung pipil,” tegasnya.
Dari 2 ton bibit yang disisihkan hari ini, Bupati berharap lahir ribuan hektare tanaman baru di kemudian hari. Dari pekarangan rumah, kebun kecil, hingga lahan luas, jagung pipil bisa menjadi sumber harapan baru bagi masyarakat Kuansing.
