Scroll untuk baca artikel
InternasionalSosokSuara Kita

Prof Sutan Nasomal Desak Presiden RI Kawal Aktivis Kemanusiaan di Timur Tengah: Jangan Diam, Buka Mata Dunia!

×

Prof Sutan Nasomal Desak Presiden RI Kawal Aktivis Kemanusiaan di Timur Tengah: Jangan Diam, Buka Mata Dunia!

Sebarkan artikel ini
Prof Sutan Nasomal Desak Presiden RI Kawal Aktivis Kemanusiaan di Timur Tengah: Jangan Diam, Buka Mata Dunia!

JAKARTA | DETAKKita.com Seruan tegas datang dari pakar hukum pidana internasional dan ekonom, Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, SH., MH. Ia meminta Presiden Republik Indonesia, Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto, untuk mengambil langkah nyata dalam mendampingi aktivis kemanusiaan asal Indonesia yang berada di wilayah konflik Timur Tengah, khususnya di Gaza, Palestina.

Menurut Prof. Sutan, dunia internasional tampak masih setengah hati dalam memberikan dukungan bagi rakyat Palestina yang terus menjadi korban kekerasan berkepanjangan.

“Presiden RI harus hadir dan bersuara lantang di forum-forum dunia. Buka mata para pemimpin global, buka mata bilateral PBB! Jangan biarkan perjuangan aktivis kemanusiaan Indonesia diabaikan,” tegas Prof. Sutan saat diwawancarai di Markas Pusat Partai Oposisi Merdeka, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Aktivis Kemanusiaan Diserbu Pasukan Israel

Prof. Sutan menyoroti insiden penyerbuan terhadap kapal Sumud Flotilla di perairan Gaza pada Rabu (1/10/2025) lalu, yang mengangkut sekitar 500 aktivis global dari berbagai negara dalam misi kemanusiaan. Kapal tersebut dilaporkan diserbu dan ditahan oleh militer Israel, sementara seluruh aktivis dibawa ke fasilitas penahanan di wilayah Israel.

“Menangkap aktivis kemanusiaan yang membawa bantuan bagi rakyat Gaza adalah kejahatan luar biasa. Ini pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia,” ujarnya.

Ia menilai, tindakan Israel tersebut menunjukkan arogansi dan pelanggaran HAM paling brutal sepanjang sejarah konflik di Timur Tengah.

Desak PBB dan Dunia Internasional Bertindak

Prof. Sutan mendesak PBB dan seluruh negara demokrasi untuk segera menuntut pembebasan para aktivis yang ditahan.

“Jika aktivis kemanusiaan dianggap musuh, maka semua negara yang menegakkan demokrasi dan HAM juga dianggap musuh oleh Israel,” tegasnya lagi.

Lebih jauh, Prof. Sutan meminta negara-negara besar untuk tidak hanya memberikan kecaman, tetapi juga melakukan langkah konkret, termasuk membuka jalur bantuan menuju Palestina.

“Jika perlu, lakukan aksi besar agar semua jalan kemanusiaan ke Palestina terbuka, bahkan bila harus menghadapi tekanan militer,” serunya.

Indonesia Harus Tegak sebagai “Matahari Anti Penjajahan”

Menurut Prof. Sutan, Indonesia harus memegang teguh amanat UUD 1945, yang menolak segala bentuk penjajahan di muka bumi. Ia menilai, sudah saatnya Indonesia tampil sebagai garda depan dalam perjuangan kemanusiaan global.

“Indonesia harus jadi matahari anti penjajahan. Jangan lagi ada dialog dengan pihak yang sudah jelas-jelas menghina nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Menutup pernyataannya, Prof. Sutan menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto secara langsung memimpin upaya diplomatik dan kemanusiaan untuk menyelamatkan para aktivis yang ditahan Israel.

“Israel bertindak seperti teroris di Timur Tengah. Dan Indonesia tidak pernah bernegosiasi dengan teroris,” pungkasnya penuh ketegasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *