Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan Singingi

Bupati Suhardiman – Gubri Abdul Wahid Ingin Festival Pacu Jalur Jadi Imam Kebudayaan

×

Bupati Suhardiman – Gubri Abdul Wahid Ingin Festival Pacu Jalur Jadi Imam Kebudayaan

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU | DETAKKita.com Gubernur Riau (Gubri), H Abdul Wahid ingin menjadikan helatan akbar Festival Pacu Jalur 2025 Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sebagai wisata budaya yang berkelanjutan.

Dimana helatan akbar dan terbesar sepanjang sejarah ini akan dilaksanakan pada 20 hingga 24 Agustus 2025 mendatang di Tepian Narosa Teluk Kuantan Kabupaten Kuansing, Riau.

Festival Pacu Jalur melalui ‘Aura Farming’ bocah penari berada di haluan jalur Rayyan Arkan Dhika itu telah menyorot mata dunia, sehingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membuat gebrakan untuk menata acara budaya akbar tersebut.

Gubri Abdul Wahid menyampaikan, Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuansing ini bukan lagi sekedar event budaya yang dinikmati oleh masyarakat lokal, akan tetapi saat ini sudah menyedot perhatian masyarakat manca negara untuk menyaksikan langsung helatannya.

“Biasanya hanya penduduk lokal dan beberapa pengunjung luar Riau yang menonton, kali ini tamu dari manca negara ikut hadir. Jadi jangan terkesan tamu datang cuma sekali,” ucapnya di Gubernuran Riau, Selasa (22/7/2025).

Menurut Gubri, dari sisi peluang mengembangkan budaya memang besar. Namun, keterbatasan infrastruktur menjadi sebuah persoalan. Oleh karena itu, ia dan jajaran akan mencari jalan bagaimana cara melibatkan sponsor tanpa mengubah tradisi budaya dan karakter masyarakat Kuansing.

“Momen bagus untuk kita membuat kebijakan pengembangan budaya  setempat. Untuk itu diharapkan dukungan semua pihak bisa bersama saling membantu dan saling mendukung. Mohon bantuan dan kerja sama sukseskan budaya pacu jalur, Kayuuaaah!,” serunya.

Sementara itu Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H Suhardiman Amby yang juga berkeinginan sama dengan sang gubri, dan bertekad penuh sejak pertama kali memimpin daerah memajukan kebudayaan pacu jalur hingga ke kancah internasional. Beliau menyambut hangat perhatian yang telah diberikan Pemprov Riau dalam mewujudkan Festival Pacu Jalur menjadi imam kebudayaan nantinya.

“Tentunya membutuhkan bantuan Event Organizer (EO) untuk menata tempat dan mendukung keberhasilan acara. Akan tetapi tidak mengubah sejarah dan kebudayaan asli daerah itu sendiri. Karena yang menjadi tolak ukur kebudayaan itu adalah keaslian suatu budaya daerah,” tegasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *