Bengkulu

Aliansi Bumi Raflesia Melawan Siapkan Gerakan Lebih Besar dan Terorganisir

32
×

Aliansi Bumi Raflesia Melawan Siapkan Gerakan Lebih Besar dan Terorganisir

Sebarkan artikel ini

BENGKULU | DETAKKita.com Aliansi Bumi Raflesia Melawan menggelar konferensi pers di Sekretariat HMI Cabang Bengkulu, untuk menyampaikan sikap atas aksi mahasiswa pada 24 Februari 2025 yang diwarnai tindakan represif aparat.

Dalam pernyataannya, aliansi menegaskan bahwa gerakan mahasiswa bukanlah gerakan sporadis, melainkan hasil kajian mendalam terhadap berbagai kebijakan yang dinilai merugikan rakyat.

Julius Nainggolan Perwakilan aliansi menyatakan bahwa opini-opini yang mencoba mendegradasi gerakan mahasiswa, seperti tudingan sebagai “pesanan partai” atau “anak abah”, merupakan upaya sistematis untuk melemahkan perlawanan terhadap ketidakadilan.

“Kami mengecam segala bentuk tindakan represif aparat terhadap mahasiswa. Gerakan ini lahir dari keresahan nyata, bukan sekadar ikut ikutan,” ujar Julius dalam konferensi pers, Jum’at (28/2/2025).

Julius juga merinci kronologi aksi yang berlangsung pada 24 Februari 2025 lalu, yang berujung pada bentrokan di depan Kantor DPRD Bengkulu. Bentrokan ini menyebabkan beberapa mahasiswa mengalami luka-luka akibat tindakan represif aparat.

Dalam pernyataan sikapnya, aliansi menyampaikan sejumlah tuntutan, diantaranya:

1. Menuntut pemerintah untuk merevisi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

2. Mendesak pemerintah untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset.

3. Mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kinerja Polri.

4. Menolak RUU TNI/Polri.

5. Menuntut pemerintah untuk melakukan evaluasi progam MBG.

6. Menolak pencabutan status honorer.

7. Menolak UU Minerba

8. Mendesak pemerintah mewujudkan reforma agraria sejati serta meninjau PSN yang bermasalah.

9. Menolak segala bentuk aktivitas pertambangan, perkebunan, yang mewujudkan deforestasi.

Aliansi menegaskan bahwa gerakan mahasiswa tidak akan berhenti di sini. Mereka berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu rakyat dan bersiap dengan eskalasi yang lebih besar jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.

“Kami akan kembali dengan gerakan yang lebih besar dan terorganisir. Perjuangan ini adalah untuk rakyat, dan kami tidak akan mundur,” tutup Julius.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *