Scroll untuk baca artikel
Adat dan BudayaKabupaten Kuantan SingingiPariwisataProvinsi RiauSejarah

Wisata Budaya Paling Hits di Dunia Saat Ini!

×

Wisata Budaya Paling Hits di Dunia Saat Ini!

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU | DETAKKita.com Festival Pacu Jalur melalui ‘Aura Farming’ Rayyan Arkan Dhika (11) sang bocah berdiri di ujung haluan jalur atau sampai berukuran panjang yang merupakan wisata kebudayaan asli Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau telah go internasional alias mendunia.

Dimana lewat aksi Rayyan Arkan Dhika itu kini perhelatan Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau berhasil menyedot perhatian masyarakat manca negara.

Sebelumnya, Festival Pacu Jalur Kabupaten Kuansing, Riau hanya dinikmati olah masyarakat lokal dan beberapa dari luar Provinsi Riau saja. Akan tetapi, menjelang perhelatan pada tahun 2025 hal itu sangat berbeda, kini semua mata tertuju ke daerah yang berpenduduk asli Melayu.

Lambang: Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing)

Semua menjadi serba berbalik, dari wisata kebudayaan lokal menjadi go internasional, kebudayaan berdaya tarik dunia kini telah dimiliki oleh Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau menjelang genap usia 26 tahun pada 12 Oktober 2025 mendatang. Pasca pemekaran dari kabupaten induk.

Daerah yang terkenal dengan julukan sebagai Kota Pacu Jalur Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau itu saat ini dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati (Wabup), H Suhardiman Amby dan H Muklisin sejak dilantik Presiden RI Ke-8, H Prabowo Subianto di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta, pada 20 Februari 2025 yang lalu.

Beberapa bulan setelah dilantik bersama 961 Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah se-Indonesia oleh Presiden RI H Prabowo Subianto, kini Kabupaten Kuansing yang dipimpin Bupati H Suhardiman Amby dan Wakil Bupati H Muklisin menjadi viral serta menjadi sorotan mata masyarakat dunia.

Dimana hal itu seolah menjadi kado terindah bagi pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut, kepemimpinan kedua sosok tokoh itu melambangkan pemersatu daerah yang terbagi menjadi dua bagian, yakni Kabupaten Kuansing bagian perkotaan atau dialiri Sungai Batang Kuantan dan bagian Eks Transmigrasi.

Kini negeri Kota Pacu Jalur Kabupaten Kuansing, Riau tengah menghadapi lonjakan kepadatan pengunjung yang ingin menyaksikan langsung perhelatan kebudayaan Pacu Jalur dalam rangka Festival Pacu Jalur 2025 sudah mulai terasa hangatnya.

Pasalnya, sejumlah pengunjung dari manca negara sudah berdatangan sejak sepekan yang lalu. Meskipun perhelatan puncak Pacu Jalur itu akan dilaksanakan pada 20-24 Agustus 2025 mendatang. Namun rangkaian prosesi perhelatan kegiatan tersebut terus berlangsung, setiap pekannya.

Rayyan Arkan Dhika (Penari Tarian Pacu Jalur)

Seperti halnya, juga akan dilaksanakan pada 9-12 Agustus 2025 di Tepian Lubuok Sobae Basogha, Kota Baserah Kecamatan Kuantan Hilir nantinya, yang juga menjadi agenda Pacu Jalur Event Kebudayaan Kabupaten Kuansing 2025.

“Ya, itu salah satu prosesi perhelatan dalam pelaksanaan Festival Pacu Jalur 2025 yang kita laksanakan,” ucap Bupati Kuansing, H Suhardiman Amby di Pekanbaru, Selasa (22/7/2025).

Beberapa pekan menjelang perhelatan, wisata kebudayaan yang akan dilaksanakan terus berbenah disegala bidang dan seksi pelaksanaannya. Dimana, perhelatan kali ini akan menjadi tonggak sejarah setelah ratusan tahun dilaksanakan bahkan masih dimasa kolonial Belanda.

Tepian Lubuok Sobae Basogha, Kota Baserah Kecamatan Kuantan Hilir – Arena Pacu Jalur Event Kebudayaan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau

Untuk diketahui, pacu jalur yang kini telah mendunia pada awalnya hanya sebagai suatu perayaan dalam rangka hari ulang tahun Ratu Helmina, Ratu Belanda pada saat itu. Namun, setelah bangsa Indonesia merdeka menjadi sebagai bagian perayaan kemerdekaan Indonesia yang dilaksanakan setiap bulan Agustus setiap tahunnya.

Pacu jalur itu sendiri terlahir di Baserah pada pertama kalinya, tepatnya di Tepian Lubuok Sobae Basogha, Kota Baserah Kecamatan Kuantan Hilir saat ini. Pacu jalur yang telah melegenda, kini sudah berada pada puncaknya sehingga mendunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *