TEBING TINGGI | DETAKKita.com — Suasana pagi di halaman apel Polres Tebing Tinggi terasa berbeda, Selasa (28/10/2025). Bendera merah putih berkibar gagah, diiringi derap langkah tegap para personel dan semangat para pemuda yang hadir dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97.
Dengan penuh khidmat, Wakapolres Tebing Tinggi Kompol Rudi Syahputra, S.Kom tampil sebagai Inspektur Upacara. Mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, upacara ini bukan sekadar seremoni tahunan — melainkan seruan moral untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan nasionalisme di tengah arus zaman yang serba cepat.
“Dulu para pemuda berjuang dengan darah dan nyawa. Kini perjuangan kita adalah dengan ilmu, kerja keras, dan kejujuran,” tegas Kompol Rudi saat membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga RI, yang disambut tepuk tangan peserta upacara.
Pemuda Bukan Pelengkap Sejarah, Tapi Penentu Arah Bangsa
Dalam suasana penuh haru dan kebanggaan, Kompol Rudi mengingatkan bahwa perjuangan generasi muda hari ini tak lagi di medan perang, tetapi di ruang-ruang ide dan inovasi.
“Beranilah bermimpi besar. Jangan takut gagal. Pemuda bukan sekadar pelengkap sejarah — kalianlah penentu arah masa depan bangsa,” serunya dengan nada penuh motivasi.
Pesan itu terasa menggetarkan dada para peserta upacara, terutama para pelajar dan pemuda yang hadir menyimak dengan penuh khidmat. Mereka seolah diajak menatap masa depan Indonesia dengan optimisme baru — bahwa cinta tanah air kini diwujudkan lewat kerja nyata dan integritas.
Polres Tebing Tinggi: Kobarkan Persatuan, Rawat Semangat 1928
Bagi jajaran Polres Tebing Tinggi, peringatan Sumpah Pemuda bukan sekadar ritual tahunan, tapi momen reflektif untuk menyalakan kembali api persaudaraan dan kebersamaan.
Melalui kegiatan ini, Polres menegaskan komitmen untuk terus merangkul generasi muda agar tidak kehilangan arah di tengah tantangan digital dan perubahan sosial. Semangat kolaborasi lintas generasi dianggap kunci menjaga keutuhan bangsa.
“Nilai perjuangan dan persatuan para pendahulu harus terus hidup di hati anak muda Indonesia,” ujar Kompol Rudi usai upacara.
“Kita ingin pemuda hari ini tumbuh sebagai generasi tangguh, berdaulat, dan disegani di mata dunia.”
Momentum yang Menyala di Tengah Hening
Saat upacara berakhir, wajah-wajah peserta tampak penuh semangat. Tak ada sorak sorai berlebihan, hanya tatapan yakin dan tangan yang mengepal kuat — seolah berjanji untuk meneruskan api Sumpah Pemuda yang tak pernah padam.
Hari itu, dari halaman sederhana di Polres Tebing Tinggi, pesan besar kembali menggema: Persatuan bukan hanya kata dalam sejarah, tapi napas perjuangan yang terus hidup di dada setiap anak bangsa.
