KAMPAR | DETAKKita.com — PT Yuni Bersaudara Sejahtera (YBS) diam seribu bahasa ketika jurnalis DETAKKita.com mencoba meminta konfirmasi terkait rencana aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh Forum Pemuda Kenegerian Lipat Kain (FPK-LK) pada Senin, 21 Juli 2025 mendatang. Jurnalis DETAKKita.com mengirimkan pesan pada pukul 17.44 WIB untuk meminta statement dari legal perusahan terkait kegiatan tersebut, namun tidak ada respons.
Sementara itu, berita tentang rencana aksi unjuk rasa tersebut telah dipublikasikan di beberapa media online.
Tidak adanya tanggapan dari PT YBS menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan akuntabilitas perusahaan terkait isu-isu lingkungan dan sosial yang dihadapi oleh masyarakat sekitar.
Pasalnya, PT YBS dituding tidak bertanggung jawab atas kerusakan jalan dan limbah yang dihasilkan oleh perusahaan.
Menurut penelusuran jurnalis DETAKKita.com, lebih dari 70 persen pasokan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ke pabrik PT YBS berasal dari jalur kuning, yang rata-rata kebunnya berada dalam kawasan hutan.
Ketua FPK-LK, Angki Mai Putra SH, menyatakan bahwa mereka akan bersurat ke Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan mendesak Bupati Kampar H Ahmad Yuzar dan Gubernur Riau (Gubri) H Abdul Wahid untuk menindak tegas PT YBS jika tidak ada respons yang memadai. Demikian diungkapkan Angki Mai Putra kepada DETAKKita.com di Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri Kabupaten Kampar, Riau pada Rabu (16/7/2025).
Dengan tidak adanya tanggapan dari PT YBS, masyarakat semakin mempertanyakan komitmen perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.
“Apakah PT YBS akan tetap diam ataukah akan memberikan respons yang memadai? Waktu akan menjawab,” pungkas Angki.