MEDAN | DETAKKita.com — Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Sumatera Utara menyambut positif penyelenggaraan International Conference on Holistic Opportunities for Poverty Empowerment (ICOHOPE) 2025 yang berlangsung pada 26–27 September di Grand Mercure Angkasa, Medan.
Mengusung tema “Empowering Asnaf Through Multidisciplinary Approaches”, konferensi ini mempertemukan akademisi, peneliti, praktisi, hingga tokoh masyarakat dari berbagai negara. Forum internasional tersebut menjadi ruang dialog untuk merumuskan strategi pemberdayaan kelompok kurang mampu (asnaf) melalui pendekatan lintas bidang, mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan, hingga sosial budaya.
Ketua PW Pergunu Sumut, Dr. Aminuddin, S.Sos., M.A., menegaskan kehadiran Pergunu dalam forum bergengsi ini sebagai wujud nyata komitmen guru untuk turut serta dalam diskusi global. Ia menilai, guru memegang peranan penting dalam menyiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan sosial dan ekonomi di masa depan.
“Pergunu Sumut hadir tidak hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai bagian dari upaya aktif guru NU dalam mencari solusi atas persoalan kemiskinan. Guru adalah agen perubahan. Karena itu, forum internasional seperti ICOHOPE sangat penting untuk memperkuat kapasitas dan memperluas jejaring. Kami berharap hasil konferensi ini dapat diterapkan di Sumatera Utara dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Humas PW Pergunu Sumut, Soeandi Malik, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, ICOHOPE 2025 bukan sekadar membuka wawasan baru, tetapi juga mendorong guru-guru NU di Sumut untuk lebih aktif dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
“Kegiatan ini memberi inspirasi sekaligus motivasi bagi Pergunu Sumut untuk menyampaikan gagasan, riset, serta karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Kolaborasi lintas bidang di forum ini menjadi peluang besar dalam memperkuat peran guru untuk pembangunan bangsa,” ungkapnya.
ICOHOPE 2025 sendiri diselenggarakan oleh Universitas Derztron Indonesia dengan dukungan berbagai perguruan tinggi dan mitra internasional. Sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri hadir membahas isu-isu strategis terkait pemberdayaan, inovasi riset, serta pembangunan inklusif berkelanjutan.
Keterlibatan PW Pergunu Sumut dalam agenda internasional ini diharapkan semakin memperluas jejaring kerja sama sekaligus menegaskan peran guru NU sebagai bagian penting dalam menciptakan solusi untuk berbagai tantangan sosial-ekonomi bangsa, bukan hanya di ruang kelas, tetapi juga dalam ranah pemberdayaan masyarakat.
