MEDAN | DETAKKita.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Aliansi Lembaga Sumatera Utara (Kalamsu) menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sumut, Jalan Sisingamangaraja Km 10,5, Medan Amplas, Selasa (14/10/2025). Mereka menuntut Kapolda Sumatera Utara segera menindaklanjuti dugaan korupsi dan praktik jual beli jabatan di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumut.
Koordinator aksi, R. Situmorang, menegaskan bahwa mahasiswa memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan publik yang diduga merugikan keuangan negara.
“Kami hadir di sini untuk menyampaikan langsung informasi kepada aparat penegak hukum agar segera menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang terjadi di lingkungan Kanwil Kemenag Sumut,” ujar Situmorang dalam orasinya.
Ia membeberkan adanya dugaan korupsi pada proyek pembangunan Gedung Unpenkom Regional I Medan senilai Rp3 miliar. Menurutnya, nilai fisik bangunan tersebut hanya sekitar 40 persen dari total anggaran yang digunakan.
Selain itu, Kalamsu juga menyoroti dugaan penyalahgunaan wewenang dan tindak pidana korupsi yang telah berlangsung selama hampir tiga tahun, serta praktik suap jual beli jabatan kepala madrasah yang disebut melibatkan sekitar 10 kepala madrasah dalam tiga bulan terakhir.
“Kami juga menemukan indikasi markup dan SPPD fiktif yang nilainya hampir mencapai Rp1,5 miliar. Dugaan suap jual beli jabatan ini terlihat dari pengangkatan sejumlah kepala madrasah yang cacat administrasi dan prematur,” tambahnya.
Kalamsu mendesak Kapolda Sumut dan Kasubdit III Tipikor Ditreskrimsus untuk segera memeriksa para pejabat eselon II di lingkungan Kanwil Kemenag Sumut. Mereka juga mengingatkan agar aparat penegak hukum tidak gentar menghadapi oknum-oknum yang diduga memiliki “bekingan” dari pejabat tinggi di Kementerian Agama pusat.
“APH jangan takut mengusut kasus ini, meskipun oknumnya diduga punya hubungan dekat dengan pejabat tinggi Kementerian Agama. Jangan sampai hukum kalah oleh jaringan korupsi yang dilindungi kekuasaan,” tutup Situmorang.
Aksi tersebut berlangsung tertib dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Massa berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari pihak berwenang.