TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Satu unit truk Colt Diesel kembali terguling di tanjakan Panolak Koto, Desa Seberang Teratak Air Hitam, Kecamatan Sentajo Raya, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Peristiwa ini terjadi pada Minggu (3/8/2025) malam dan menjadi insiden kesekian kalinya yang terjadi di titik rawan tersebut.
Menurut saksi mata, Doni (23), warga setempat yang sedang melintas di lokasi, truk beroda enam itu terguling saat berusaha menaiki tanjakan yang curam. Sopir diduga kehilangan kendali karena kendaraan tidak mampu menanjak, sehingga mundur dan akhirnya terguling ke sisi jalan.
“Di lokasi ini memang sering kali terjadi kecelakaan tunggal, bahkan pernah ada rumah warga yang tertimpa,” ujar Doni kepada Redaksi DETAKKita.com yang ketika itu melintas, pada Minggu malam.

Tanjakan Panolak Koto dikenal warga sekitar sebagai salah satu titik jalan yang cukup berbahaya. Letaknya berada di jalur penghubung antar desa dalam Kecamatan Sentajo Raya, yakni rute Teluk Kuantan – Teratak Air Hitam. Meski tergolong jalur vital, kondisi fisik jalan di kawasan tersebut justru memprihatinkan dan luput dari perhatian pemerintah.
“Di sini itu ada dua tanjakan yang bentuknya seperti huruf U. Keduanya rusak parah. Aspalnya sudah hancur, banyak lubang, dan permukaan jalan tidak rata. Saat hujan, makin parah karena sedikit licin,” tambah Doni, menggambarkan lokasi rawan lakalantas tersebut.
Pantauan DETAKKita.com di lokasi menunjukkan bahwa permukaan jalan dipenuhi kerikil lepas dan lubang-lubang yang menganga. Di sejumlah titik, permukaan aspal sudah mengelupas hingga menyisakan tanah keras dan bebatuan. Dengan kemiringan tajam dan minimnya infrastruktur keselamatan jalan seperti rambu atau pagar pembatas, tanjakan ini menjadi momok bagi para pengemudi, terutama kendaraan berat dan truk pengangkut barang.
Belum ada laporan resmi dari pihak kepolisian terkait jumlah korban atau kerugian dalam peristiwa ini. Namun dari keterangan warga, sopir truk berhasil menyelamatkan diri dan tidak mengalami luka berat. Truk tersebut mengalami kerusakan pada bagian bak dan sasis akibat benturan saat terguling.
Kondisi ini memicu keluhan warga yang sudah bertahun-tahun menanti perbaikan jalan. Menurut warga lainnya, tak jarang kendaraan pengangkut hasil pertanian atau barang logistik tersangkut atau mengalami kecelakaan saat melintasi tanjakan ini, terutama di musim hujan.
“Setiap musim hujan pasti ada aja kejadian. Kadang-kadang truk tergelincir, kadang terguling seperti hari ini. Kami khawatir suatu saat akan menimbulkan korban jiwa,” ujar Sulastri, warga lainnya kepada DETAKKita.com disekitar lokasi.
Warga menilai, kurangnya perhatian dari dinas terkait terhadap infrastruktur di wilayah perdesaan menjadi penyebab utama. Mereka mendesak agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kuansing segera mengambil tindakan konkret.
“Kami butuh tindakan nyata. Jangan tunggu korban jiwa dulu baru diperbaiki. Jalan ini penting untuk aktivitas ekonomi warga, terutama petani dan pedagang yang membawa hasil ke Teluk Kuantan,” tegas Sulastri, seraya berharap adanya perhatian pemerintah melalui dinas terkait.
Peristiwa tergulingnya truk di tanjakan Panolak Koto Desa Seberang Teratak Air Hitam ini menambah panjang daftar kecelakaan tunggal di kawasan tersebut. Sejumlah warga mengaku telah beberapa kali melaporkan kondisi jalan ke pihak desa dan kecamatan, namun hingga kini belum ada progres signifikan.
Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 5 kendaraan mengalami kecelakaan tunggal di lokasi ini. Warga mendesak perbaikan jalan dan penanganan tanjakan curam tersebut agar segera dapat dilakukan, sehingga tidak menambah parah keadaan baik itu lokasi maupun akibat yang ditimbulkan nantinya.
Seutas harapan masyarakat bergantung kepada kepedulian pihak terkait, sehingga bisa terlaksanakan untuk perbaikan ruas jalan tersebut. Ditambah jelang pelaksanaan event akbar Pacu Jalur di Tepian Narosa Teluk Kuantan.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan DETAKKita.com masih dalam upaya konfirmasi kepada pihak terkait. Diharapkan, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah agar segera melakukan perbaikan dan penanganan serius di ruas jalan berbahaya tersebut, sebelum menelan korban lebih besar.