MEDAN | DETAKKita.com — Aksi unjuk rasa buruh perkebunan Labuhanbatu yang berlangsung di Uniland Plaza, Kantor Asian Agri Group, Medan, pada 12–14 November 2025 memanas setelah perundingan hampir tiga jam antara buruh dan manajemen tak menemukan titik temu.
Sekretaris DPW FSPMI Sumut, Tony Rickson Silalahi, SH, usai perundingan menegaskan bahwa pihaknya menolak hasil kesepakatan. Ia menyebut keputusan tersebut masih merugikan kaum buruh yang menempuh perjalanan dari Labuhanbatu ke Medan untuk memperjuangkan hak mereka.
Di tengah dinamika itu, apresiasi datang dari Ketua DPC GMNI Labuhanbatu, Amos Sihombing, SH. Ia menilai Polres Labuhanbatu telah menunjukkan keberpihakan pada pelayanan publik yang nyata, bukan sekadar slogan.
“Polri untuk masyarakat bukan hanya kalimat. Kami di Labuhanbatu merasakannya, khususnya kawan-kawan buruh. Terima kasih kepada seluruh personel Polres Labuhanbatu yang mengawal buruh dari Labuhanbatu ke Medan selama tiga hari penuh, lalu mengantar mereka kembali dengan aman. Mereka tidak mengenal lelah, mengawal menggunakan mobil patwal. Ini bentuk perhatian yang patut diapresiasi. Belum pernah ada sosok Kapolres seperti Bapak AKBP Choky Sentosa Meliala,” ujar Amos di Medan, Sabtu (15/11/2025).
Aksi buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) itu berjalan tertib. Personel Polres Labuhanbatu, meski berada di luar wilayah kerja mereka, tetap memilih mengawal massa hingga selesai menyampaikan aspirasi di Kantor Asian Agri Group.
Kapolres Labuhanbatu, AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H., melalui Kasat Intelkam AKP Rubenta Tarigan Sibero, S.H., M.H., menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas.
“Kami siap mengawal aksi, baik di Medan maupun bila harus ke Mabes Polri. Meski di luar wilayah kerja kami, tanggung jawab kami adalah memastikan warga Labuhanbatu selamat pergi dan kembali. Salam Presisi,” tutupnya.
