Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan SingingiProvinsi Riau

Jalan Mulus, Harapan Baru Warga Kuansing: Dari Teratak Air Hitam ke Sentajo Raya hingga Jantung Kota

×

Jalan Mulus, Harapan Baru Warga Kuansing: Dari Teratak Air Hitam ke Sentajo Raya hingga Jantung Kota

Sebarkan artikel ini
Jalan Mulus, Harapan Baru Warga Kuansing: Dari Teratak Air Hitam ke Sentajo Raya hingga Jantung Kota

TELUK KUANTAN | DETAKKita.com Di tengah hiruk-pikuk aktivitas masyarakat Kuantan Singingi, satu kabar gembira datang dari Pemerintah Kabupaten Kuansing. Perbaikan akses jalan sepanjang 14 kilometer kini tengah dilakukan di dua jalur utama: Simpang Tiga Teratak Air Hitam – Simpang Empat Sentajo Raya serta Simpang Empat Sentajo Raya – Lampu Merah Rumah Dinas Bupati Kuansing.

Perbaikan jalan ini menjadi napas segar bagi warga yang selama ini harus berjibaku dengan lubang-lubang jalan dan permukaan yang tak rata. Jalan tersebut bukan sekadar jalur penghubung, melainkan urat nadi perekonomian. Dari sinilah hasil bumi warga, kebutuhan pokok, hingga aktivitas pendidikan dan pelayanan publik bergerak.

Bupati Kuansing, H. Suhardiman Amby, menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur jalan adalah janji nyata pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami berkomitmen membangun dan meningkatkan akses jalan secara bertahap di seluruh wilayah Kuansing. Dimulai dari akses utama menuju jantung ibukota, tetapi tetap menjangkau pelosok. Kami ingin memastikan tidak ada lagi akses yang terkendala, terutama untuk mendukung perekonomian masyarakat,” ucap Suhardiman, Jumat (3/10/2025).

Suasana optimisme ini juga didukung oleh penjelasan Kepala Dinas PUPR Kuansing, Ade Fahrer Arif. Menurutnya, proyek ini sudah lama menjadi prioritas pemerintah.

“Ruas jalan ini adalah prioritas, namun pengerjaannya tidak bisa sekaligus. Kami ingin ketahanan jalan benar-benar terjamin. Untuk itu, kami lakukan tahapan sebelum pengaspalan penuh. Saat ini perbaikan dilakukan dengan metode aspal patching, memperbaiki langsung titik-titik yang rusak,” jelasnya.

Ade juga mengakui, keinginan pemerintah sebenarnya sederhana: tak ada lagi jalan yang rusak di Kuansing. Namun, semua tetap harus menyesuaikan dengan kekuatan keuangan daerah.

“Pemerintah tentu tidak ingin ada jalan rusak, tetapi realisasinya harus sejalan dengan kemampuan anggaran,” tambahnya.

Bagi masyarakat pengguna jalan, langkah ini lebih dari sekadar perbaikan aspal. Bagi pedagang, jalur mulus berarti barang dagangan bisa sampai lebih cepat. Bagi petani, ongkos angkut hasil panen bisa lebih ringan. Bagi pelajar, akses menuju sekolah lebih aman. Dan bagi warga kota, wajah ibukota Kuansing pun kian tertata.

Seperti yang diungkapkan seorang warga Sentajo Raya yang kerap melewati jalur tersebut:

“Dulu kalau musim hujan, jalan becek dan banyak lubang. Sekarang sudah diperbaiki, tentu kami sangat terbantu. Harapannya perbaikan ini bisa berlanjut sampai semua jalan di Kuansing mulus,” ujarnya dengan penuh harap.

Perbaikan sepanjang 14 kilometer ini bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, melainkan simbol keseriusan pemerintah membangun pondasi ekonomi dan mobilitas sosial masyarakat Kuansing. Jalan yang lebih baik, pada akhirnya, adalah harapan baru bagi kehidupan yang lebih sejahtera.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *