TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menggelar Lomba Bertutur Tingkat SD/MI se-Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, pada Senin (28/7/2025). Kegiatan berlangsung di lantai dasar Kantor Dispusip Kuansing dan dibuka secara resmi oleh Asisten Administrasi Umum (Asisten III) Setda Kuansing, Drs. Rustam, mewakili Bupati Kuansing, H. Suhardiman Amby.
Dalam sambutannya, Drs. Rustam menekankan pentingnya penguatan literasi sejak usia dini sebagai bagian dari pembangunan sumber daya manusia yang cerdas, berdaya saing, dan berkarakter.
“Literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga tentang bagaimana anak-anak kita mampu berpikir kritis, bertutur dengan baik, dan memahami nilai-nilai budaya bangsa,” ujar Rustam.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi tingkat SD dan MI dari berbagai kecamatan di Kuansing. Para peserta menampilkan kemampuan bertutur dengan membawakan cerita rakyat Nusantara, khususnya yang berasal dari Provinsi Riau.
Turut hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat daerah dan tokoh perempuan, antara lain Ketua TP-PKK Hj. Yulia Herma Suhardiman, Inspektur Daerah Andi Zulfitri, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) H. Herizon, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Drs. Azhar Ali, Kepala DP2KBP3A Aswandi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) PMD Erdiansyah, Kepala Diskominfoss Hendra Roza, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan UMKM dan Perindustrian (Diskopdagrin) Delis Martoni, Kepala Bappeda Litbang Jafrinaldi, Kepala BPKAD H. Masrul Hakim, Ketua GOW Hj. Nurhidayah Muniroh Muklisin, Ketua DWP Hj. Ira Indraini Fahdiansyah, Bunda Literasi Kuansing, serta para penggiat literasi dan kepala sekolah pendamping.
Plt. Kepala Dispusip Kuansing, Shanty Evi Dimeti SH, mengatakan bahwa lomba ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah dalam membudayakan literasi di kalangan generasi muda, khususnya anak-anak usia sekolah dasar.
“Melalui lomba bertutur ini, kami ingin menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap budaya baca sekaligus mengasah kemampuan berbicara, berpikir sistematis, dan percaya diri mereka,” ujar Shanty.
Dispusip Kuansing berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah awal yang berdampak besar dalam memperkuat budaya literasi sekaligus pelestarian cerita rakyat sebagai bagian dari warisan budaya lokal.