SENTAJO RAYA | DETAKKita.com — Suasana Desa Kampung Baru Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya, Rabu (17/9/2025) siang, berubah semarak. Deretan jagung pipil yang menguning dipanen serentak, menyaksikan kehadiran orang nomor satu di Kuansing, Bupati H. Suhardiman Amby, bersama jajaran pejabat tinggi daerah.
Namun yang membuat panen kali ini berbeda bukan hanya hasilnya, melainkan pesan tegas Bupati Suhardiman kepada warganya. Ia meminta agar jagung pipil jangan dijual habis, melainkan sebagian disisihkan untuk bibit.
“Jangan dijual semua, sisakan sebagian untuk bibit. Mulai dari 100 kepala keluarga dulu menanam di pekarangan, nanti kita tingkatkan lagi. Kalau semua hasil dijual, kapan terwujud swasembada pangan sesuai instruksi Presiden Prabowo?” ucap Suhardiman di tengah hamparan jagung yang baru dipanen.
Pernyataan itu sontak membuat suasana panen lebih hidup. Bupati menegaskan, ia ingin melihat panen berikutnya tidak lagi di lahan BUMDes semata, tetapi juga di halaman rumah warga.
Hadir mendampingi Bupati, Kapolres Kuansing AKBP Raden Ricky Pratidiningrat tampak sumringah sekaligus kaget mendengar laporan bahwa Kuansing ternyata ikut menyumbang 215 hektar lahan untuk program ketahanan pangan jagung pipil.
“Saya terkejut sekaligus bangga. Kuansing punya peran besar dalam program ketahanan pangan jagung pipil, ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” ujar Kapolres yang langsung mendapat tepuk tangan masyarakat.
Suasana semakin hangat ketika Camat Sentajo Raya, Hevi Heri Antoni, menyampaikan terima kasih atas perhatian langsung Bupati dan Kapolres. Dukungan pejabat dinilai menjadi semangat baru bagi masyarakat Sentajo Raya.
Di sisi lain, Pj. Kades Kampung Baru, Wandy Gunawan, membuka fakta menarik: hanya dengan lahan seluas 1 hektar yang dikelola BUMDes Permata, mereka berhasil memanen 5 ton jagung pipil.
“Ini berkat kerja keras penyuluh pertanian yang berkolaborasi dengan pengelola BUMDes. Kami Pemdes selalu proaktif mendukung program pemerintah, baik pusat maupun daerah,” katanya.
Tak kalah bangga, Direktur BUMDes Permata, Gazali, menyebut panen kali ini punya makna istimewa.
“Selain hasilnya bagus, panen ini dipetik langsung oleh Bupati, Kapolres, Camat, Kapolsek, Danramil, dan pejabat lainnya. Rasanya berbeda sekali, lebih bermakna,” ungkapnya.
Bagi warga, panen raya jagung pipil di Kampung Baru Sentajo bukan hanya soal hasil 5 ton jagung, tetapi juga harapan baru. Harapan agar jagung pipil benar-benar menjadi bagian dari kehidupan rumah tangga, bukan sekadar komoditas pasar.
Kuansing kini tidak hanya menyumbang jagung, tetapi juga mimpi besar: mewujudkan ketahanan pangan dari halaman rumah hingga ke tingkat nasional.