INUMAN | DETAKKita.com — Penutupan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) 2025 di Desa Pulau Panjang Hulu, Kecamatan Inuman, mendadak heboh setelah Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Suhardiman Amby, melontarkan gagasan tak biasa soal konsep MTQ Riau tahun depan. Di hadapan peserta dan masyarakat, Bupati memastikan Kuansing siap menjadi tuan rumah MTQ Ke-44 Tingkat Provinsi Riau, sekaligus membawa kejutan besar dalam penyelenggaraannya.
Dalam sambutannya, Suhardiman menegaskan bahwa STQ Inuman tahun ini menjadi pijakan penting menuju event keagamaan terbesar di Riau yang akan dipusatkan di Kuansing.
“Hari ini kita telah menyelesaikan kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Tingkat Kabupaten Kuantan Singingi Tahun 2025. Insyaallah tahun depan kita menjadi tuan rumah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke-44 Tingkat Provinsi Riau,” tegas Bupati.
Namun pernyataan berikutnya membuat suasana langsung riuh. Bupati Suhardiman mengumumkan wacana menghentikan tradisi malam dangdut pada perhelatan besar Kuansing tahun depan dan menggantinya dengan kegiatan bernuansa Islami.
“Biasanya siang berpacu, malam berdangdut. Tahun depan kita coba siang berpacu, malam kita mengaji. Konsep ini sedang kita rundingkan dengan Pemerintah Provinsi Riau,” ungkap H. Suhardiman Amby.
Gagasan tersebut langsung menyedot perhatian publik dan memicu diskusi hangat, karena dinilai sebagai langkah berani mengembalikan wajah Kuansing sebagai daerah religius tanpa meninggalkan ciri khas budaya lokal seperti pacu jalur.
Jika disepakati, penyelarasan dua agenda besar—MTQ Riau dan tradisi budaya unggulan Kuansing—diprediksi akan menghasilkan kemeriahan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sekaligus menjadi magnet baru pariwisata sekaligus syiar Islam.
Acara penutupan STQ berakhir dengan pengumuman para pemenang dan penyerahan hadiah. Sementara itu, wacana perubahan besar yang disampaikan Bupati terus menjadi bahan pembicaraan hangat warga Inuman dan masyarakat Kuansing, bahkan Riau.






