Scroll untuk baca artikel
Kabupaten LabuhanbatuKesehatanPendidikanProvinsi Sumatera Utara

Apotek Hidup di SDN 114620 Perk Berangir, Inovasi Sehat dari Mahasiswa KKN ULB 2025

×

Apotek Hidup di SDN 114620 Perk Berangir, Inovasi Sehat dari Mahasiswa KKN ULB 2025

Sebarkan artikel ini
Apotek Hidup di SDN 114620 Perk Berangir, Inovasi Sehat dari Mahasiswa KKN ULB 2025

LABUHANBATU | DETAKKita.com Di tengah geliat pendidikan yang terus berinovasi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Labuhanbatu (ULB) menghadirkan gagasan cemerlang: “Apotek Hidup” di lingkungan sekolah dasar. Inovasi ini mereka wujudkan di SDN 114620 Perk Berangir, Afdeling 1, Kamis lalu (30/10/2025), Rantauprapat.

Tanaman herbal seperti kunyit, kencur, jahe, sereh, lengkuas, dan temulawak kini tumbuh rapi di halaman sekolah — bukan sekadar penghias, tetapi menjadi sumber edukasi dan kesehatan alami bagi siswa dan guru.

“Apotek hidup ini kami buat agar warga sekolah bisa mengenal dan memanfaatkan tanaman herbal sebagai obat alami. Aman, sehat, dan mudah didapat,” ujar Saiputra Daulay, salah satu mahasiswa KKN ULB, kepada awak media.

Ia menjelaskan, pembuatan apotek hidup ini dimulai dengan pembersihan dan pengukuran lahan, kemudian dibuat bedengan dan diberikan pupuk dasar. Setelah didiamkan selama tiga hari, barulah dilakukan penanaman serta pemasangan pagar untuk melindungi tanaman dari hewan ternak seperti sapi dan ayam.

“Kami ingin apotek hidup ini menjadi sarana belajar yang bermanfaat. Tidak hanya mengenal tanaman, tapi juga memahami fungsinya bagi kesehatan,” tambah salah satu anggota tim KKN lainnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 114620 Perk Berangir, Afdeling 1, menyambut positif inovasi tersebut.

“Kami sangat berterima kasih kepada tim KKN Universitas Labuhanbatu. Apotek hidup ini bermanfaat bagi siswa dan guru. Semoga kerja sama seperti ini terus berlanjut untuk mendukung kesehatan dan pendidikan di sekolah kami,” ujarnya penuh harap.

Apotek hidup ini tak hanya menjadi simbol kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan kesehatan, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara dunia kampus dan sekolah dasar. Harapannya, inovasi ini bisa menular ke sekolah-sekolah lain di Labuhanbatu, agar kesadaran terhadap pentingnya tanaman herbal semakin tumbuh di tengah masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *