Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan SingingiProvinsi RiauSportifitas

Wabup Muklisin —Sepak Bola yang Menyatukan Desa: Kuantan Sako Cup X Hadir dengan Cerita, Harapan, dan Semangat Pemuda

×

Wabup Muklisin —Sepak Bola yang Menyatukan Desa: Kuantan Sako Cup X Hadir dengan Cerita, Harapan, dan Semangat Pemuda

Sebarkan artikel ini
Wabup Muklisin —Sepak Bola yang Menyatukan Desa: Kuantan Sako Cup X Hadir dengan Cerita, Harapan, dan Semangat Pemuda

KUANTAN SAKO | DETAKKita.com Minggu sore (23/11/2025), langit Desa Kuantan Sako, Kecamatan Logas Tanah Darat (LTD), Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau berwarna keemasan. Ratusan warga berduyun-duyun menuju lapangan sepak bola yang menjadi denyut nadi desa setiap akhir tahun. Anak kecil berlari-lari membawa bendera kecil, para ibu duduk berkelompok sambil menyiapkan camilan, dan para pemuda sibuk memastikan panggung, spanduk, hingga garis lapangan tampak sempurna.

Di tengah hiruk-pikuk yang hangat itu, Turnamen Sepak Bola Kuantan Sako Cup X Tahun 2025 resmi bergulir — sebuah tradisi 10 tahun yang kini lebih dari sekadar hiburan. Ia telah menjelma menjadi kebanggaan, pengikat masyarakat, dan ruang bersama bagi pemuda untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi penggerak desa.

Detik Ketika Lapangan Menyatu dengan Suara Warga

Sekitar pukul 15.30 WIB, sorak-sorai pecah ketika Wakil Bupati (Wabup) Kuansing, H. Muklisin, melangkah ke tengah lapangan. Kalung bunga disematkan sebagai penghormatan, sementara alunan musik tradisional terdengar sayup dan tepuk tangan warga membentuk atmosfer yang hanya bisa dijelaskan sebagai: inilah hari yang ditunggu-tunggu.

Di satu sisi, juga tampak Ketua Umum (Ketum) KONI Kuansing, Andi Ahenk Cahyadi, dan Camat Logas Tanah Darat (LTD), Syahferi, ikut berdiri tegak menyambut semangat masyarakat. Fraksi Gerindra DPRD Kuansing Solehudin, Pj Kades H. Odih, para tokoh masyarakat, dan para pemuda menambah lengkap suasana meriah itu.

Muklisin: “Inilah Ruang yang Menyatukan Kita”

Ketika mikrofon diserahkan kepadanya, Wabup Muklisin berbicara bukan hanya sebagai pejabat, tetapi sebagai bagian dari masyarakat yang bangga.

“Turnamen ini bukan sekadar pertandingan sepak bola. Ini ajang pemersatu, wadah silaturahmi, sekaligus bukti bahwa masyarakat Kuantan Sako punya semangat luar biasa dalam memajukan olahraga,” katanya lantang, disambut tepuk tangan panjang.

Ia tak lupa mengingatkan agar sportivitas menjadi fondasi turnamen.

“Menang itu bonus. Yang utama adalah kebersamaan dan menjaga kondisi desa tetap aman,” tambahnya.

Ahenk: Bibit Juara Lahir dari Lapangan Desa

Ketua Umum KONI Kuansing, Andi Ahenk Cahyadi, melihat turnamen ini dari sudut yang berbeda: sebagai ruang pembinaan atlet.

“Banyak pemain hebat datang dari lapangan seperti ini. Dari desa-lah bibit atlet muncul. Turnamen seperti ini harus terus dijaga dan diperkuat,” ujarnya.

Ia menyebut konsistensi 10 tahun penyelenggaraan merupakan pencapaian besar.

“Ini bukti bahwa pemuda Kuantan Sako punya komitmen kuat,” lanjutnya.

Syahferi: “Pemuda Kita Sedang Bergerak, dan Ini Buktinya”

Camat Logas Tanah Darat, Syahferi, terlihat beberapa kali tersenyum bangga. Baginya, turnamen ini bukan sekadar agenda tahunan — ini potret nyata kebangkitan pemuda.

“Saya bangga melihat anak-anak Kuantan Sako. Turnamen ini membuktikan bahwa pemuda kita bergerak, bersatu, dan punya komitmen besar memajukan desa melalui kegiatan positif,” katanya.

Ia menegaskan pentingnya menjaga citra desa.

“Menang penting, tapi persaudaraan jauh lebih penting. Mari tunjukkan bahwa Kuantan Sako bisa jadi contoh bagi desa lain terutama di LTD,” pesannya.

Kisah yang Dihidupkan oleh Suara Warga

Selepas seremoni, Wabup Muklisin dan rombongan meninjau lapangan. Anak-anak berebut mendekat, meminta bersalaman; para pemain dari tim yang akan berlaga tampak menahan gugup sambil memamerkan jersey baru mereka.

Di pinggir lapangan, para pedagang kecil membuka dagangan: es lilin, jagung bakar, mie sagu, hingga kacang rebus. Turnamen ini tidak hanya menghidupkan adrenalin penonton, tetapi juga ekonomi warga.

Fraksi Gerindra DPRD Kuansing Solehudin dan Pj Kades H. Odih memberikan apresiasi serupa.

“Panitia bekerja luar biasa. Masyarakat mendukung penuh. Inilah kekuatan desa,” ujar Odih singkat.

Ketika Peluit Pertama Dibunyikan

Saat matahari mulai turun, peluit panjang wasit menjadi tanda dimulainya laga perdana. Penonton berdiri serempak, meneriakkan nama tim kesayangan mereka. Ada antusiasme, ada harapan, ada cerita yang baru saja dimulai.

Puluhan tim dari berbagai desa akan bertanding selama beberapa pekan ke depan. Bagi sebagian pemain, ini adalah kesempatan membuktikan diri. Bagi sebagian warga, ini adalah momen berkumpul dan bersatu. Bagi desa, ini adalah ruang kebanggaan.

Sepak Bola yang Menghidupkan Banyak Hal

Lebih dari sekadar olahraga, Kuantan Sako Cup X adalah ruang di mana harapan, persahabatan, persaingan sehat, dan kebanggaan desa bertemu dalam satu lapangan yang sama.

Dan selama bola terus menggelinding di rumput hijau itu, Desa Kuantan Sako akan selalu punya cerita — cerita tentang pemuda yang tidak berhenti bergerak, masyarakat yang tidak berhenti mendukung, dan turnamen yang tidak hanya dimainkan, tetapi dirayakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *