MEDAN | DETAKKita.com — Rasa cemas kini menyelimuti warga di kawasan Medan Utara—meliputi Belawan, Marelan, Labuhan, dan Medan Deli—menyusul maraknya kembali aksi kejahatan jalanan dalam beberapa pekan terakhir. Kasus pencurian dengan kekerasan dan penjambretan dilaporkan terjadi di sejumlah titik rawan yang minim penerangan, membuat warga semakin waspada, terutama saat malam hari.
“Kalau pulang kerja malam, sekarang lebih hati-hati. Jalanan sepi, jarang ada patroli,” ungkap Rudi, warga Marelan, kepada DETAKKita.com, Senin (11/11/2025) kemarin.
Keresahan warga tak hanya terdengar di lapangan, tetapi juga ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak yang menyerukan agar pihak kepolisian segera memperketat patroli dan menambah kehadiran personel di kawasan rawan, khususnya di jalur utama serta permukiman padat penduduk.
Tokoh masyarakat pun turut angkat bicara. Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Kota Medan menilai perlunya langkah konkret untuk mengembalikan rasa aman warga.
“Kami berharap patroli diperbanyak dan pos keamanan lingkungan bisa diaktifkan kembali bersama warga,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait peningkatan tindak kriminal di wilayah Medan Utara. Namun, warga berharap aparat segera turun tangan dan memastikan keamanan di lapangan.
“Kami ingin bisa beraktivitas tanpa rasa takut,” ujar seorang tokoh masyarakat di kawasan Belawan.
Masyarakat Medan Utara berharap sinergi antara warga dan aparat kepolisian segera diperkuat, agar situasi kembali kondusif dan aksi kriminal yang meresahkan dapat ditekan. Sebab, bagi mereka, keamanan adalah kunci utama ketenangan hidup di kota pelabuhan ini.






