TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Suara aliran Sungai Kuantan yang tenang pagi itu seolah menyimpan semangat yang sebentar lagi akan bergelora. Di tepian Narosa, bendera-bendera kecil berwarna-warni mulai terpasang, tenda panitia berdiri, dan masyarakat terlihat sibuk mempersiapkan pelaksanaan Festival Pacu Jalur HUT Kuansing ke-26 tahun 2025.
Namun ada momen hangat yang terjadi sebelum dentuman lelo atau meriam menggema — Bank Riau Kepri (BRK) Syariah Teluk Kuantan menyerahkan bantuan untuk mendukung kelancaran perhelatan budaya terbesar di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Di bawah langit cerah Teluk Kuantan, didalam ruangan penuh dokumen ekonomi, Branch Office Head (BOH) BRK Syariah Teluk Kuantan, Alfikri Djamil, melalui stafnya Rinneri Rahmadayani menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ketua Umum Pelaksana Pacu Jalur, Andi Ahenk Cahyadi, yang diwakili Budi Asrianto. Keduanya tampak berjabatan tangan dengan senyum tulus, disaksikan oleh panitia, tokoh masyarakat, dan sejumlah jajaran perbankan BUMD itu.
Bukan sekadar serah terima bantuan, momen itu terasa lebih seperti ungkapan cinta terhadap budaya dan tanah kelahiran.
“Kami di BRK Syariah percaya bahwa Pacu Jalur bukan hanya lomba dayung, tapi cerminan semangat kebersamaan dan kekuatan gotong royong masyarakat Kuansing. Setiap kayuhan adalah simbol perjuangan, dan di situ kami melihat nilai-nilai yang sejalan dengan prinsip kami — sinergi dan keberkahan,” tutur Alfikri Djamil, dengan nada penuh kebanggaan ketika di konfirmasi DETAKKita.com di sela kegiatannya, Kamis (9/10/2025).
Ia menambahkan, setiap kali festival ini digelar, dampaknya terasa hingga ke akar ekonomi masyarakat. “Mulai dari pedagang kaki lima, pelaku UMKM, hingga jasa transportasi lokal, semuanya hidup. Karena itu, dukungan kami adalah bagian dari komitmen BRK Syariah untuk terus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya sebagai lembaga keuangan, tapi sebagai mitra pembangunan daerah,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Pelaksana Pacu Jalur HUT Kuansing ke-26, Andi Ahenk Cahyadi, menyebut dukungan dari BRK Syariah ini memiliki makna yang lebih dari sekadar finansial.
“Bantuan ini bukan hanya soal dana, tapi tentang rasa memiliki. Tentang bagaimana lembaga besar seperti BRK Syariah turut meneguhkan bahwa Pacu Jalur adalah warisan budaya yang harus kita jaga bersama,” kata Andi Ahenk dengan mata berbinar.
Ia juga mengungkapkan, semangat kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci sukses setiap pelaksanaan Pacu Jalur.
“Tahun ini kami ingin bukan hanya lombanya yang meriah, tapi juga dampaknya bagi masyarakat. Kami ingin Tepian Narosa menjadi magnet wisata dan ekonomi, sekaligus ruang perjumpaan budaya yang menyatukan,” tambahnya.
Suasana semakin hangat ketika para panitia dan tamu undangan saling berjabat tangan hendak membubarkan diri kembali ke tugas masing-masing, disana juga tampak ada backdrop bertuliskan ‘BRK Syariah Bersama Kuansing Maju’. Beberapa warga yang melintas, ketika sejumlah panitia hendak melangkah pergi meninggalkan BRK Syariah sempat melambaikan tangan, menandakan betapa besar antusiasme masyarakat terhadap ajang kebanggaan ini.
Dari tepian Sungai Kuantan, aroma perjuangan, kebersamaan, dan optimisme berpadu menjadi satu. Di balik setiap kayuhan jalur yang akan berlomba nanti, tersimpan kisah tentang gotong royong — kisah tentang bagaimana sebuah bank daerah, panitia, dan masyarakat berjalan seirama demi menjaga denyut budaya yang telah ratusan tahun hidup di bumi Pacu Jalur ini.
“Inilah semangat Kuansing sejati,” ucap Andi Ahenk sebelum meninggalkan lokasi. “Bersatu dalam tradisi, bergerak untuk masa depan.”
