Scroll untuk baca artikel
Kota Medan

Kasatkorcab Banser Medan Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

×

Kasatkorcab Banser Medan Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

Sebarkan artikel ini
Kasatkorcab Banser Medan Desak Polisi Usut Tuntas Pengeroyokan Kader Banser di Tangerang

MEDAN | DETAKKita.com Aksi pengeroyokan terhadap kader Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Tangerang menuai kecaman dari berbagai pihak. Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Medan menuntut aparat kepolisian segera bertindak dan menangkap para pelaku.

Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Kasatkorcab) Banser Kota Medan, Dannil Sitorus Pane, menegaskan bahwa Banser mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa sahabat mereka, Rida. Ia menilai peristiwa tersebut bukan hanya melukai korban secara fisik, melainkan juga mencederai marwah seluruh kader Ansor-Banser di Indonesia.

“Kekerasan dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan. Peristiwa ini melukai sahabat Rida sekaligus marwah Ansor-Banser se-Indonesia. Kami tidak akan tinggal diam ketika ada kader yang dizalimi,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Pihaknya menyatakan solidaritas penuh kepada Rida yang masih menjalani perawatan medis. Ia mendesak Polres Metro Tangerang Kota untuk menuntaskan kasus ini secara cepat, transparan, dan adil.

“Pelaku harus dihukum seberat-beratnya sesuai aturan hukum. Negara tidak boleh kalah oleh aksi premanisme,” tegasnya.

Kecaman serupa datang dari Ketua PW GP Ansor Sumatera Utara, Dr. H. Adlin Tambunan. Ia menegaskan bahwa Ansor dan Banser adalah garda terdepan dalam menjaga kerukunan dan keamanan sosial, sehingga serangan terhadap kader merupakan peringatan serius bagi semua pihak.

“Ketika ada kader jadi korban kekerasan, itu alarm bagi kita semua untuk bersuara. Jangan biarkan kekerasan dijadikan cara menyelesaikan perbedaan,” ungkapnya, Senin (29/9/2025).

Adlin, yang juga Wakil Bupati Serdang Bedagai, meminta kepolisian segera menangkap semua pelaku dan membuka penyelidikan tanpa rekayasa. Ia juga mengimbau agar kader Ansor dan Banser di Sumut tetap menjaga ketenangan serta mempercayakan penyelesaian kasus kepada aparat penegak hukum.

“Kita tetap satu barisan, satu komando. Jangan ada yang terpancing emosi, tetapi sikap kita jelas: hukum harus ditegakkan. Kami akan terus mengawal proses ini,” tegasnya.

Sebelumnya, insiden pengeroyokan terhadap Rida viral di media sosial. Berdasarkan keterangan saksi, peristiwa bermula ketika Rida hendak bersalaman dengan Habib Bahar usai pengajian. Namun, langkahnya dihalangi pengawal dengan tuduhan hendak mencelakai. Situasi memanas hingga akhirnya Rida ditarik dan dikeroyok sejumlah orang.

Korban mengalami luka memar serius hingga harus dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang. Telepon genggam dan sepeda motornya juga ditahan panitia. Keluarga korban telah melaporkan kasus ini ke polisi dengan pendampingan LBH Ansor Banten.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *