Scroll untuk baca artikel
Kabupaten LabuhanbatuPendidikanProvinsi Sumatera Utara

Mengulik Makna Pidato Rektor ULB, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution

×

Mengulik Makna Pidato Rektor ULB, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution

Sebarkan artikel ini
Mengulik Makna Pidato Rektor ULB, Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution

RANTAU PRAPAT | DETAKKita.com Suasana penuh suka cita mewarnai wisuda mahasiswa Universitas Labuhanbatu. Di tengah momen bersejarah itu, Rektor Assoc. Prof. Ade Parlaungan Nasution, Ph.D, menyampaikan pidato yang sarat dengan pesan moral dan makna simbolis.

Dalam pembukaan, Rektor menekankan bahwa seluruh rangkaian acara wisuda bukan sekadar seremoni, melainkan simbol yang menyimpan pesan mendalam bagi para wisudawan.

“Acara ini dimulai dengan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan dengan pembacaan Alquran, doa, hingga ditutup dengan tarian persembahan (makan sirih). Semua itu adalah simbolis bagi para wisudawan yang akan menghadapi dunia nyata,” ujarnya, Kamis (25/9/2025) kemarin.

Ia menjelaskan, simbol kebangsaan tercermin dari lagu Indonesia Raya, lalu dipertegas dengan nilai religius melalui pembacaan kitab suci dan doa. Sementara itu, budaya hadir sebagai pengikat yang tak kalah penting.

“Budaya dari setiap suku pasti mengajarkan kebaikan. Sama halnya dengan agama, keduanya menuntun kita untuk menjadi manusia yang bermanfaat,” lanjutnya.

Jika ditafsirkan lebih jauh, pidato Rektor ini mengandung makna perpisahan sekaligus sambutan. Sebagai pemimpin akademik, ia melepas mahasiswanya yang telah menyelesaikan studi. Namun sebagai seorang “bapak” bagi mereka, ia menitipkan pesan agar anak didiknya tetap membawa nilai kebangsaan, religius, pantang menyerah, serta peduli pada masyarakat.

Pesan itu dirangkum dalam empat simbol utama:

1. Lagu Indonesia Raya – mencintai negeri sepenuh hati.

2. Pembacaan Kitab Suci – belajar dan terus belajar sepanjang hayat.

3. Pembacaan Doa – pantang menyerah, selalu ada jalan untuk berjuang.

4. Tarian Persembahan – berbuat sesuatu sekecil apa pun demi masyarakat.

Pidato singkat namun penuh makna dari Rektor Ade Parlaungan Nasution ini menjadi bekal moral bagi para wisudawan sebelum melangkah ke dunia nyata. Sebuah pesan kebangsaan, religiusitas, budaya, sekaligus kemanusiaan yang dikemas indah dalam bahasa simbolis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *