Scroll untuk baca artikel
EkbisNasionalSuara Kita

Harga Sembako Dua Kali Lipat Malaysia, Prof. Sutan Bongkar Mafia Minyak dan Gula!

×

Harga Sembako Dua Kali Lipat Malaysia, Prof. Sutan Bongkar Mafia Minyak dan Gula!

Sebarkan artikel ini
Harga Sembako Dua Kali Lipat Malaysia, Prof. Sutan Bongkar Mafia Minyak dan Gula!

JAKARTA | DETAKKita.com Harga minyak goreng dan gula pasir di Indonesia kembali jadi bahan gunjingan. Bukan hanya karena terus meroket, tetapi juga lantaran perbandingannya dengan negara tetangga, Malaysia, begitu jomplang. Minyak goreng di sana Rp9.000/kg, sementara di pasar Indonesia bisa tembus Rp17.500/kg. Gula pasir? Malaysia Rp10.500/kg, Indonesia mencapai Rp18.000/kg.

Fenomena ini membuat publik bertanya: apa sebenarnya yang terjadi di balik dapur ekonomi negeri yang katanya kaya raya sumber daya alam ini?

Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, pakar hukum pidana internasional sekaligus ekonom, punya jawabannya: ada mafia yang bermain di balik harga sembako.

“Kasus permainan harga ini seperti penyakit lama yang tak kunjung sembuh. Mafia sembako harus dibabat habis. Saya minta Presiden Prabowo Subianto memerintahkan menteri terkait untuk menindak tegas mereka. Tangkap, penjarakan, dan musnahkan jaringannya!” tegasnya saat berbincang dengan sejumlah pemimpin redaksi media dalam dan luar negeri, Sabtu (13/9/2025) lalu.

Pabrik Gula Bangkrut, Mafia Menimbun

Sutan menilai, carut-marut ini bukan sekadar soal supply and demand. Ada sistem ekonomi yang gagal diurus dengan sehat. Banyak pabrik gula kolaps, tidak mampu lagi berproduksi, sementara distribusi minyak goreng dan gula dikuasai segelintir pemain besar.

“Mafia itu licin seperti belut. Mereka menimbun stok sembako agar harga terus naik. Lemahnya pengawasan membuat mereka bisa bermain mata dengan elit politik dan aparat hukum,” ungkapnya.

Sawit Melimpah, Minyak Tetap Mahal

Ironisnya, puluhan ribu hektar hutan di Indonesia sudah beralih fungsi jadi perkebunan sawit. Tetapi, harga minyak goreng tak kunjung murah.

“Sudah 15 tahun harga minyak goreng tidak bisa turun. Padahal Indonesia produsen sawit terbesar di dunia. Ini jelas ada permainan mafia di sektor sawit,” tegas Sutan.

Krisis Daya Beli Rakyat

Kondisi ini membuat daya beli masyarakat makin tercekik. Harga kebutuhan pokok yang mahal membuat kehidupan sehari-hari semakin sulit.

“Yang paling ditunggu masyarakat adalah keberanian Presiden langsung mengawasi pabrik gula dan minyak goreng. Jangan ada lagi oknum yang bermain mata dalam urusan perut rakyat,” tuturnya.

Seruan: Sikat Tikus-Tikus Ekonomi

Bagi Sutan, Indonesia dengan segala kekayaan perkebunan, pertanian, dan hasil bumi seharusnya tidak kalah dengan Malaysia. Jika harga sembako masih dua kali lipat lebih mahal, maka wajar jika kecurigaan publik menguat bahwa mafia masih menguasai urat nadi ekonomi.

“Negeri ini harus dibersihkan. Tikus-tikus yang merusak ekonomi rakyat harus disikat habis,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *