Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan SingingiProvinsi Riau

Badai Mutasi “Cuci Gudang” Kian Dekat, ASN Kuansing Gelisah Menunggu Putusan

×

Badai Mutasi “Cuci Gudang” Kian Dekat, ASN Kuansing Gelisah Menunggu Putusan

Sebarkan artikel ini
Badai Mutasi “Cuci Gudang” Kian Dekat, ASN Kuansing Gelisah Menunggu Putusan

TELUK KUANTAN | DETAKKita.com Bau badai mutasi dan rotasi jabatan di tubuh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi kian terasa menusuk hidung. Sejak isu reshuffle pasca Pilkada 2024 menyeruak, suasana perkantoran pemerintah daerah itu berubah bak menanti putusan takdir.

Lorong-lorong kantor yang biasanya riuh dengan aktivitas kini sesekali tampak sunyi. Di beberapa ruangan, terdengar suara gesekan kardus, tumpukan map, dan rak buku yang mulai dikosongkan. Fenomena ini bukan sekadar kabar burung. Sejumlah pejabat dan ASN benar-benar mulai mengemasi barang-barang pribadinya.

Seorang ASN yang enggan disebutkan namanya membisikkan pengakuan getir. Hal itu diutarakannya kepada DETAKKita.com di Teluk Kuantan, Rabu (10/9/2025) siang menjelang sore.

“Kami sudah bisa membaca arah angin. Ada yang sudah menurunkan pigura dari dinding, ada yang menyusun dokumen ke dalam kardus. Rasanya seperti menunggu badai datang. Walau sudah berusaha memperbaiki diri, tapi kalau baperjakat tidak melihat kami layak, ya mungkin sudah selesai,” ujarnya pelan.

Ia menyebut suasana yang dialami rekan-rekannya kini penuh ketidakpastian. Setiap orang seakan menebak-nebak siapa yang akan bertahan dan siapa yang harus angkat kaki.

“Sejujurnya, ini bukan sekadar soal jabatan, tapi juga soal harga diri dan pengabdian. Ada kawan yang sampai sulit tidur, karena besok bisa saja namanya hilang dari struktur,” tambahnya.

Di balik kekhawatiran itu, terselip harapan agar badai mutasi tidak hanya menjadi ajang “cuci gudang” politik, melainkan langkah nyata membangun birokrasi yang sehat dan profesional.

“Kami berharap keputusan nanti benar-benar mempertimbangkan kinerja dan kompetensi, bukan karena urusan balas jasa atau kedekatan politik. Kalau yang dipilih adalah orang-orang yang tepat, tentu roda pemerintahan akan berjalan lebih baik,” tegasnya.

Di luar gedung pemerintahan, masyarakat Kuansing pun ikut menanti. Mereka sadar, siapa yang duduk di kursi jabatan akan sangat menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Badai itu memang belum benar-benar tiba. Namun tanda-tandanya sudah semakin jelas: angin kencang berembus, dedaunan berjatuhan, dan sebagian orang mulai menyiapkan perlindungan diri. Tinggal menunggu waktu, kapan badai itu benar-benar menghantam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *