Scroll untuk baca artikel
Adat dan BudayaKabupaten Kuantan SingingiPariwisataProvinsi RiauSejarahSosokSportifitas

Tepian Lubuok Sobae Basogha, Sungai Kuantan yang Menyimpan Janji

×

Tepian Lubuok Sobae Basogha, Sungai Kuantan yang Menyimpan Janji

Sebarkan artikel ini

BASERAH | DETAKKita.com — Mentari siang menembus terik tipis di atas Sungai Kuantan. Riak air berkilau diterpa sinar, sementara dari kejauhan terdengar dentuman suara lelo bercampur sorak penonton. Hari itu, Tepian Lubuok Sobae Basogha, Baserah, Kecamatan Kuantan Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau kembali menjadi saksi pertempuran kayuah antar jalur terbaik Provinsi Riau. Setiap hentakan dayung membelah air, menyimpan ambisi, harga diri, dan doa yang dibawa dari kampung halaman masing-masing.

Di tengah hiruk-pikuk, Rudi Hartono, salah seorang budayawan Kuansing asal Baserah sekaligus Kepala Bagian Pelayanan Dasar Biro Kesra Setda Provinsi Riau, berdiri di tepi gelanggang. Tatapannya menyapu arus sungai yang pernah menjadi tempat bermainnya sewaktu kecil. Baginya, Pacu Jalur bukan hanya hiburan rakyat, melainkan warisan budaya yang tak ternilai.

“Saya berharap di tahun-tahun akan datang, kegiatan ini tetap terlaksana dengan baik dan sukses, baik dari segi pelaksanaan maupun nilai-nilai kebudayaannya,” ujar Rudi dengan nada mantap, Sabtu (9/8/2025) lalu, ketika dijumpai DETAKKita.com di lokasi kegiatan.

“Pacu Jalur adalah napas kebersamaan, identitas kita, dan jiwa dari masyarakat Kuantan Singingi umumnya, dan Baserah khususnya,” tegas pria yang juga merupakan Ketua Bidang (Kabid) Pendidikan Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) Pekanbaru dan Wakil Ketua (Waka) Ikatan Keluarga Besar Baserah (IKBB) Pekanbaru.

Tahun ini, gelar juara diraih Tuah Keramat Bukit Embun dari Desa Gumanti, Kecamatan Peranap, Kabupaten Inhu. Jalur ini melaju bagai anak panah, memadukan kekuatan fisik, irama kayuhan, dan semangat pantang menyerah.

Daftar Juara Lubuok Sobae Basogha Lima Tahun Terakhir:

1. 2019 – Pangeran Hilir Rantau Kuantan, Desa Teluk Pauh, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

2. 2020–2021 – Ditiadakan akibat pandemi Covid-19.

3. 2022 – Untuang Sakato Tuah Nagoghi, Desa Tanjung Medan, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

4. 2023 – Sijontiak Lawuik Pulau Tanamo, Desa Pulau Jambu, Kecamatan Cerenti, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

5. 2024 – Untung Bertuah, Desa Danau Baru, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

6. 2025 – Tuah Keramat Bukit Embun, Desa Gumanti, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Bagi masyarakat Baserah, setiap kali lelo berdentum dan jalur melaju, Sungai Kuantan menjelma menjadi panggung cerita. Di sinilah peluh dan air mata bercampur dengan tawa, di sinilah perahu kayu menjadi lambang persatuan. Dan selama masih ada tangan-tangan yang siap mendayung, Tepian Lubuok Sobae Basogha akan terus mengalirkan janji: tradisi ini tidak akan pernah mati.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *