Scroll untuk baca artikel
Kabupaten Kuantan SingingiProvinsi RiauReligiSosokSuara Kita

Benteng Moral di Tepian Kuansing: Kisah Peresmian Rumah Tahfiz Baitul Rusdi di Benai

×

Benteng Moral di Tepian Kuansing: Kisah Peresmian Rumah Tahfiz Baitul Rusdi di Benai

Sebarkan artikel ini

BENAI | DETAKKita.com — Matahari pagi baru saja menembus pepohonan di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Benai, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Sabtu (9/8/2025) pukul 07.30 WIB. Udara segar bercampur aroma tanah basah menyambut ratusan warga yang berkumpul di halaman sebuah bangunan baru berwarna putih bersih — Rumah Tahfiz Baitul Rusdi.

Hari itu, bukan sekadar peresmian sebuah bangunan. Bagi warga Benai, momen ini adalah tonggak baru dalam perjuangan menjaga cahaya iman di tengah derasnya arus zaman.

Bupati Kuantan Singingi (Kuansing), H. Suhardiman Amby, hadir langsung memotong pita peresmian, disambut sorak takbir dan gemuruh tepuk tangan warga yang membanjiri halaman rumah tahfiz tersebut.

“Di tengah derasnya arus zaman yang sering mengikis nilai, Rumah Tahfiz ini adalah jawaban nyata. Bukan sekadar janji, tapi bukti komitmen Pemkab Kuansing membina generasi yang kuat iman, luas ilmu, dan teguh akhlaknya,” ucapnya tegas, disambut anggukan penuh semangat dari para hadirin.

Hadir pula ulama kondang Ustadz Prof. Abdul Somad Batubara (UAS), yang siang itu memberi tausiyah tentang pentingnya menanamkan hafalan Al-Qur’an di usia dini. Suaranya yang khas membuat suasana semakin khidmat.

“Rumah tahfiz ini bukan sekadar tempat belajar. Ini benteng moral. Jika benteng ini kokoh, maka kampung, negeri, bahkan bangsa akan terjaga,” pesan UAS, disambut lirih “aamiin” dari kerumunan.

Di tengah keramaian, Rizki Ananda (34), seorang warga Kecamatan Benai yang ikut hadir pada kesempatan ini, tak bisa menyembunyikan rasa harunya, atas kepedulian komitmen orang nomor satu di negeri berjuluk sebagai Kota Pacu Jalur Kabupaten Kuansing.

“Kami merasa bangga dan bersyukur. Anak-anak kami sekarang punya tempat yang layak untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an. Harapan kami, mereka bisa menjadi generasi yang membawa keberkahan bagi kampung ini,” ujarnya.

Sementara itu, Siti Maryam (46), ibu dari salah satu calon santri, tampak mengusap air mata ketika mendengar pembacaan ayat suci oleh santri cilik. Dimana hal itu bagian dari prosesi peresmian Rumah Tahfiz Baitul Rusdi tersebut.

“Dulu kami khawatir anak-anak terlalu banyak terpengaruh gadget. Sekarang, dengan adanya rumah tahfiz, ada jalan bagi mereka untuk mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendekatkan diri pada Allah,” katanya dengan suara bergetar.

Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat daerah — mulai dari Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kuansing Ade Fahrer Arief, Kabag Kesra Setda H. Tasrum, Camat Benai Paimun Hendro, Kapolsek Benai Ipda Hainur Rasyid, Danramil 02/ KT Kapten Inf Jufri Sihombing, hingga para Kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Benai — semua kompak menyatakan dukungan terhadap penguatan pendidikan agama di akar rumput.

Keberadaan Rumah Tahfiz Baitul Rusdi tak lepas dari peran keluarga Bapak Tatang Yurdiansyah yang dengan ikhlas menghibahkan tanah untuk pembangunannya. Di akhir acara, doa bersama dipanjatkan, memohon agar rumah tahfiz ini selalu dipenuhi keberkahan, melahirkan hafiz dan hafizah yang tidak hanya cakap menghafal Al-Qur’an, tetapi juga menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Di bawah langit pagi Benai, gema lantunan ayat suci dari para santri mengalun — seolah menjadi tanda bahwa cahaya itu telah dinyalakan, dan akan terus menyala di hati generasi penerus Kuansing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *