- Pemdes Simandolak Kembali Galakan Ratusan Lahan Pertanian Tingkatkan Perekonomian Warga
- Peringatan Dini BMKG Riau: Hujan Akan Turun di 8 Daerah Ini Termasuk Kuansing
- Api Asmara Menjilat Wajah Wanita Cantik
- Warga Bingung, Seminggu Sudah Ditinggalkan OTK Begitu Saja
- Mulai Tahun Ini Satgas BPBD Disiagakan di Kecamatan
- Suhardiman-Muklisin Dilantik 20 Februari 2025, Ini Kata Aam Herbi..!
- Vhaleska ZM Group Juara I Semi Open Turnamen Bola Voli Bupati Cup II Pemuda Sungai Pinang 2024/2025
- Carikan Solusi, BPBD Kuansing Bersama PUPR Tinjau Lokasi Rawan Terjadi Banjir
- Suhardiman dan Muklisin Segera Dilantik Jadi Bupati dan Wabup Kuansing, Kapan?
- BPBD Kuansing Terima Penghargaan KPU Kuansing

Foto: Halim, Komperensi, dan Musliadi. (Dok. DETAKKita.com).
TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) undur diri dari koalisi setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) terus berlanjut memasangkan Halim dan Komperensi sebagai Bakal Calon Bupati (Balonbup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Balonwabup) Kuantan Singingi (Kuansing), Riau pada Pilkada yang akan berlangsung di November 2024 mendatang.
Menurut Ketua PKB Kuansing, H Musliadi SAg dirinya sudah tidak ada komunikasi lebih lanjut lagi dengan PDIP dan PAN, setelah beredarnya pasangan Halim dan Komperensi berlayar pada Pilkada Kuansing 2024 mendatang.
Baca Lainnya :
- PMI dan Puskesmas Benai Bekerjasama Dengan BPBD Kuansing Berikan Pelayanan
- IRT Temukan Suami Gantung Diri Saat Ditinggal Sendirian di Rumah, Ini Kata Kapolres Kuansing!
- LMCM Meranti Apresiasi Langkah Bupati Meranti Soal Insentif ASN dan ADD
- Ketua KONI Kuansing Jadi Ketum Pacu Jalur, Polemiknya Dimana? Justru Sebaliknya!
- Koppas Riau Pertanyakan Kinerja Kejati Soal Dugaan Kasus Labor di Meranti
Hal itu dibenarkan Musliadi, saat di konfirmasi DETAKKita.com melalui selluler pribadinya pada Senin (22/07/2024). Padahal, sebelumnya ketiga partai yakni PKB, PDIP, dan PAN telah menyuarakan akan membuat poros baru pada Pilkada Kuansing mendatang.
“Kalau komunikasi tak ada lagi dinda. Biasa aja, kan tidak satu jalan ke Roma, yang penting orang sampai “awak tibo”. Begitulah sikap kita di PKB, kadang ada saatnya kita di butuhkan, dan kadangkala di abaikan karena tak dibutuhkan lagi, maka semakin tau lah kita bahwa setiap kebaikan belum tentu menyimpan ketulusan. Memang dalam politik itu biasa aja tidak ada yang tidak mungkin, tapi etika politik tetap dikedepankan,” ungkap Musliadi.
Dijelaskan pria yang akrab disapa Cak Mus itu, saat ditanya apakah pasangan Halim dan Komperensi hanya akan didukung PDIP dan PAN pada Pilkada Kuansing nantinya. Sementara itu, PKB ditinggalkan begitu saja tanpa komunikasi atau ada basa basi lanjutan. Dimana saat dikirimkan foto mereka bertiga (Musliadi, Halim dan Komperensi), Musliadi menyebutkan itu adalah foto dimana saat mereka bertemu pada awal berkoalisi, bahkan sebelum Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.
“Ya ini salah satu pertemuan awal kita bahwa semuanya dibicarakan disini dah bahkan jauh sebelum pileg kita ada menyiapkan langkah langkah itu bersama Halim. Tapi Halim nya yang selalu galau, kadang mau maju jadi calon bupati dan terkadang mau maju jadi wakil bupati, disitulah pernah saya meyakinkan Halim waktu itu tetap maju dan jangan ragu ragu, kalau ragu lebih baik tidak sama sekali, nikmati aja di DPRD sebagai Wakil Ketua, dan syukuri apa yang ada, kita selalu bersama saling memberi masukan dan bertukar pikiran. Tapi ya sudahlah, Halim sudah memutuskan memilih Komperensi sebagai wakil yang semula bersama sama mendukung saya, jadi biasa lah itulah politik, kadang hari ini bicara A besok sudah bicara Z. Kita maklumi dan kita cukup sadar bahwa politik itu sangat dinamis,” beber Musliadi.
Lebih lanjut, Musliadi saat ditanya pasca ditinggal kawan koalisinya, ia menyebutkan PKB belum bisa menentukan kemana arah dukungan yang akan diberikan partai besutan Gus Dur itu.
“Masih dipikirkan kemana yang terbaik. Karena masih ada waktu. Semuanya masih mungkin (apakah bergabung dengan koalisi yang sudah ada atau membuat poros baru),” ujarnya.
“Kalau poros baru belum ada pembicaraan kesana. Sekarang ini kita fokus minta masukan kepada kader di bawah kepada sepuh kyai kyai kampung, dan pengurus Ranting, PAC dan DPC PKB kemana yang terbaik untuk PKB pada Pilkada nantinya,” tegas Musliadi.*
Editor : Redaksi
