- Abai Terhadap Konsumen, Kelakuan Karyawan SPBU Sei Jering Bahayakan Nyawa Masyarakat
- UMP Riau 2025 Ditetapkan Rp 3,5 Juta
- Kejari Kuansing Tetapkan Kades, Kaur Keuangan dan Bendahara Desa Jadi Tersangka Korupsi
- Hutan Kawasan di Pangkalan Indarung Habis Dibabat, APH Diminta Tindak Tegas
- Lama Tak Muncul, ECW Dukung Pemda Kuansing Tertibkan Peron Sawit Salahi Aturan
- Bupati Suhardiman: Mari Kita Kembali Bersatu dan Kompak Membangun Daerah
- Pemda Kuansing Akan Tertibkan Puluhan Peron Sawit Menyalahi Aturan Pemerintah
- Pjs Bupati Sri Sadono: Peranan Bidan Sangat Dibutuhkan
- Pjs Bupati Sri Sadono Apresiasi Gelar Karya Ditaja SMAN Pintar Riau Teluk Kuantan
- Cooling System, Pjs Bupati Sri Sadono: Menciptakan Pilkada Damai Berjalan Kondusif
Salah-Satu Lokasi Jalan Ambruk di Jalan Lintas Tengah Ruas Pekanbaru-Teluk Kuantan. (Foto: Kiriman Warga).
TELUK KUANTAN | DETAKKita.com — Dengan kondisi dan cuaca yang sedikit tidak bersahabat menjadikan jarak tempuh Lintas Tengah ruas Pekanbaru-Teluk Kuantan bertambah jauh. Pasalnya, kondisi yang terjadi hari ini bukanlah karena dibuat-buat, akan tetapi keadaan memaksa.
Dimana saat ini, kondisi alam dan cuaca tidak bersahabat dengan rute jalan yang ada di hampir seluruh wilayah Provinsi Riau, diantaranya ruas lintas Pekanbaru-Sumbar terkendala akibat seringnya terjadi longsor. Sementara di Lintas Timur, yakni Rengat-Pekanbaru terkendala akibat genangan banjir yang masih terbilang tinggi.
Baca Lainnya :
- BPBD Kuansing Bantu Evakuasi Rumah Warga Tertimpa Longsor
- Penampakan Rumah Mewah Bak Istana di Tengah Ibukota Negeri Kota Pacu Jalur
- Bupati Suhardiman Amby: Bekerjalah 24 Jam, Dodi Fitrawan: 70 Pj Kades Dilantik
- Banjir Bandang Rendam 60 KK di Tebing Tinggi
- Kabag PBJ Kuansing Tutup Usia
Untuk itu, rute yang sebelumnya merupakan paling aman adalah Lintas Tengah, yakni ruas Pekanbaru-Teluk Kuantan. Namun, dikarenakan terjadinya sistem buka tutup dibeberapa titik di ruas tersebut, yang diakibatkan genangan banjir bandang di Kebun Durian Gunung Sahilan, serta kondisi jalan yang rusak parah di lokasi tersebut juga menyebabkan kemacetan parah.
Selain itu, juga ada titik kerusakan jalan yang terjadi di 2 titik disekitaran Simpang Koran Kecamatan Singingi Hilir, dimana kondisi itu diakibatkan amblasnya separoh badan jalan yang diduga akibat tidak kuat menahan beban dan kondisi alam yang tidak menentu. Beberapa pengguna jalan mengeluhkan hal tersebut.
Ade (45), yang merupakan warga Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), beberapa hari lalu melintas di jalan Lintas Tengah, dari Teluk Kuantan menuju Pekanbaru dan sebaliknya, dimana ia mengalami kemacetan panjang selama kurang lebih 4 jam sehingga menghabiskan waktu sekitar satu hari untuk tiba ditujuan.
“Biasanya kan normalnya itu 4 jam, sekarang ditambah lagi dengan macet 4 jam, tentu sudah menjadi 8 jam, pokoknya terasa sangat jauh,” ucapnya ketika berbincang dengan DETAKKita.com, Sabtu (27/01/2024) malam di Teluk Kuantan.
Sementara itu, Sandi (39) yang merupakan pengemudi travel asal Baserah juga mengeluhkan hal senada. Dimana kata Sandi, biasanya satu hari itu bisa putar balik membawa penumpang, namun saat ini cuma bisa sekali jalan karena terjadinya kemacetan yang dirasanya cukup luar biasa.
“Biasanya sehari dua kali, bisa pulang dan pergi dalam sehari tu, sekarang tak bisa seperti itu, karena menghabiskan waktu sehari untuk sekali jalan, akibat kelelahan tentu tidak bisa kita lanjutkan. Kalau untuk penghasilan tentu sangat terasa turun drastis, separoh dari penghasilan jadi hilang,” ucapnya.
Dari informasi dan keterangan yang berhasil dihimpun DETAKKita.com di salah-satu lokasi terjadinya kemacetan, atas pengakuan sumber yang didapati dari warga sekitar lokasi, keadaan saat ini memang sangat memperihatinkan.
Indra (40), salah seorang warga Kebun Durian mengatakan, bahwa kemacetan panjang ini terjadi akibat kondisi jalan Lintas Tengah, Pekanbaru-Teluk Kuantan mengalami kerusakan parah yang diakibatkan bertambahnya volume kendaraan melalui jalan tersebut.
“Ya sangat hancur lah, seringkali mobil yang bermuatan terbalik diakibatkan jalan rusak tersebut, seperti halnya mobil muatan sawit atau mobil batu bara, dan sebagainya. Ditambah lagi ada perbaikan jembatan, serta banyaknya kendaraan berat bermuatan hasil bumi yang dulunya tak lewat disini, tapi sekarang semuanya terpusat ke jalan Lintas Tengah kita ini,” sebutnya.
Untuk itu, masyarakat terutama pengguna jalan sangat berharap kepada pemerintah baik itu daerah, provinsi maupun pusat agar segera mencarikan solusi. Apakah rusa jalan ditambah, ataukah jalan ini diperbaiki secara keseluruhannya.*